Harakatuna.com. Poso – Dalam Training of Trainers (ToT) Mantan Narapidana Teroris Poso yang diselenggarakan oleh Wisdom Institute disajikan satu materi Islam dan Ke-Indonesiaan yang diampuh Dr. Yudi Latif. Penyajian ini disampaikan secara daring melalui zoom meeting, Kamis, 09/07/2020.
Dalam paparannya, Yudi Latif menyampaikan bahwa nilai-nilai Islam sebagai agama rahmatan lil alamin telah masuk (diamalkan) oleh sistem negara kita. “Kita sejauh ini telah mengamalkan nilai nilai Islam. Nilai-nilai kebangsaan kita selama ini diambil dari Islam. Keduanya saling menguatkan,” tutur Yudi Lathif.
Menurutnya, umat Islam telah menaruh saham yang cukup besar bangi bangsa ini. Yaitu nilai-nilai keislaman yang disisipkan dalam Pancasila. “Kita sebagai umat Islam jangan terprovokasi dengan media-media, isu yang selalu mempertentangkan Islam dan sistem kebangsaan kita. Bangsa ini ada berkat perjuangan Islam,” sambungnya.
Pihaknya juga menerangkan bahwa Islan dan Pancasila harus berjalan berdampingan. Islam dan Pancasila harus saling menguatkan. Karenanya, ia mengharapkan agar bangsa Indonesia dan juga pemerintan tidak selalu membenturkan antara Islam dan Pancasila. “Umat Islam jangan selalu dibenturkan dan membenturkan agama dengan nasionalisme,” Pungkasnya.