33 C
Jakarta

Warek Kemahasiswaan UIN Yogyakarta Ungkap Cara Melawan Terorisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahWarek Kemahasiswaan UIN Yogyakarta Ungkap Cara Melawan Terorisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Yogyakarta-Perlu cara khusus menangkal kelompok teroris yang masih masif menyebarkan paham sesatnya di media sosial. Cara melawan terorisme seridaknya harus tegas menyebut aksi teror mengatasnamakan agama tidak bisa dibenarkan.

“Justru untuk melawan jargon-jargon dan narasi mereka tentunya harus kita lawan dengan jargon agama juga. ‘Agama sesungguhnya tidak mengajarkan kekerasan, agama yang benar mengajarkan kedamaian’. Seperti itu,” kata Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Waryono Abdul Ghafur dalam keterangannya, Jumat (25/10).

Waryono menambahkan kelompok-kelompok radikal yang dari awal sudah anti-NKRI, akan sulit disadarkan. Namun semua kalangan mesti berwajib untuk menyadarkan masyarakat untuk terus melawan terorisme bersama-sama. Pelu diingatkan pula pentingnya pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila.

“Kalau mereka itu sudah anti-Pancasila, lalu kita suguhi Pancasila, ya makin resisten. Tentunya yang melawan juga harus memiliki ilmu agama yang mumpuni. Jangan sampai ilmu agamanya pas-pasan lalu kalah sama kelompok itu,” tuturnya.

BACA JUGA  Kemenag Menghimbau Kegiatan Takbir Keliling Tetap Jaga Toleransi Beragama

Melawan Terorisme Melalui Lembaga Pendidikan

Menurutnya, peran lembaga pendidikan sangat penting untuk menangkal paham radikal. Karena di lembaga pendidikan itu ada guru, dosen yang akan memberikan pelajaran kepada anak didiknya. Pihaknya mengimbau para tenaga pendidik untuk membekali mahasiswanya dengan ideologi pancasila dan nasionalisme secara utuh.

“Tetapi harus dipastikan pula bahwa para pendidik ini jauh dan tidak terpapar dari paham-paham radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga harus diberikan pengertian untuk mewaspadai penyebaran paham-paham radikal mengatasnamakan agama. Sinergitas antara kementerian serta lembaga juga harus ditingkatkan.

“Karena menurut saya harus ada berbagai pendekatan yang ditempuh. Misalnya, Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal, maka bagaimana mereka harus bisa menyatu dengan masyarakat desa,” tandasnya.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru