26.1 C
Jakarta

Wapres RI Paparkan Ancaman Radikalisme Bagi Negara dan Masyarakat

Artikel Trending

AkhbarWapres RI Paparkan Ancaman Radikalisme Bagi Negara dan Masyarakat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Malang – Universitas Islam Malang (Unisma) Jawa Timur resmi meluncurkan komitmen sebagai ‘Kampus Pelopor Gerakan Anti Radikalisme’. Peluncurannya dihadiri Wapres RI, KH Ma’ruf Amin yang pada kesempatan tersebut turut menyampaikan kuliah umum.

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiasi Unisma bagi gerakan anti radikalisme yang dianggap sangat relevan dengan kehidupan saat ini.

“Gerakan Unisma anti radikalisme sangat relevan dengan situasi sekarang ini. Radikalisme mengancam kehidupan kita sebagai negara, masyarakat, umat beragama, umat Islam khususnya warga NU,” kata Ma’ruf Amin di sela-sela kuliah umum dan peluncuran gerakan anti radikalisme di Unisma, Rabu (27/11).

Menurut wapres RI, radikalisme adalah suatu penyakit yang harus diberantas agar tercipta kehidupan yang lebih baik.

“Radikalisme terjadi dan mendompleng banyak unsur kehidupan. Ada radikalisme dengan dalih agama, supremasi etnis dan kelompok tertentu. Radikalisme adalah penyakit yang harus diperangi untuk kehidupan lebih baik,” tegasnya.

Kiai Ma’ruf Amin menjelaskan, radikalisme dalih agama adalah yang paling banyak digunakan, seperti dalih agama Islam.

BACA JUGA  BNPT Ungkap Cara Cegah Serangan Teror Moskow agar Tidak Terjadi di Indonesia

“Kita harus mengakui bahwa Islam sebagai agama yang memberikan rahmat bagi seluruh semesta. Tapi, digunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab untuk mencapai tujuan dengan kekerasan. Bagaimana Islam mengajarkan permusuhan dengan sesama, padahal itu tidak ada sikap mendorong seperti itu,” terangnya.

Di sisi lain, wakil presiden menambahkan kemiskinan merupakan salah satu faktor penyebab seseorang terpengaruh melakukan tindakan radikalisme, sehingga perlu penguatan ekonomi dari tataran bawah.

“Pengembangan ekonomi umat harus menjadi ujung tombak dalam menangkal radikalisme. Itu apa yang saya sebut sebagai pembangunan ekonomi dari bawah ‘bottom up economic development’ atau arus baru,” paparnya.

Sementara, Rektor Unisma, Maskuri mengatakan, pihaknya mengusulkan agar kementerian dan lembaga terkait untuk mendirikan laboratorium anti radikalisme.

“Kami usul perlu adanya laboratorium anti radikalisme lintas kementerian dan Unisma siap menjadi bagian tersebut,” harap Maskuri yang turut diamini oleh jajaran akademisi dan ribuan mahasiswa kampus setempat.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru