29.7 C
Jakarta

BNPT dan Ulama Banten Sepakat Pancasila Kunci Perdamaian

Artikel Trending

AkhbarDaerahBNPT dan Ulama Banten Sepakat Pancasila Kunci Perdamaian
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Banten-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengadakan kunjungan kerja ke Banten pada 20-21 Juli 2020 meunemui ulama banten. Dalam kesempatan itu, ia menemui beberapa pemuka agama dan tokoh masyarakat setempat seperti Ahmad Badruddin pimpinan Pondok Pesantren Ta’dibul Ahkam, A. Rafiudin dari Ponpes Nurul Falah, Budin pimpinan Majelis Dzikir Sansila dan Pondok Pesantren Al Ihya, Abuya Muhtadi, Abuya Murtadho, serta Tubagus A. Syadzili Wasi’, pimpinan Pesantren Al-Quraniyyah Maulana Hasanuddin, Kesultanan Banten.

Pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai upaya pendekatan kemanusiaan Boy yang menyentuh langsung seluruh komponen masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bersama melawan radikalisme dan terorisme. Boy menyakini, para ulama memegang peranan penting untuk memberi kedamaian di tengah masyarakat yang sedang mengalami banyak tantangan, termasuk ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Boy juga berkesempatan berziarah ke makam Abuya Dimyathi di Cidahu, Serang, bersama Abuya Murtadho. Saat itu, keduanya berdiskusi soal keseimbangan bernegara dan beragama yang merupakan amalan dari nilai-nilai Pancasila. Menurut Abuya Murtadho, implementasi nilai-nilai Pancasila sebenarnya sudah menjadi jawaban kehidupan bernegara dan beragama yang harmonis.

Ulama Banten Perkuat Pancasila

“Karena kita hidup di Indonesia, saya titip untuk bernegara harus berpegang teguh kepada Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Kehidupan kita tidak boleh lepas dari situ karena baik untuk bernegara maupun beragama sudah tertera komplit di situ,”

BACA JUGA  Masyarakat Aceh Diminta Antisipasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme

“Saya harap pemerintah selalu mengamalkan Pancasila karena jati diri bangsa kita adalah Pancasila. Pemerintah yang mengamalkan Pancasila tidak ubahnya ulama dan para santrinya yang selalu mengaji dengan Al-Qur’an. Jika hanya disuruh ngaji tanpa mendidik tidak akan mampu, begitu pula Pancasila supaya tidak hanya dijadikan semboyan atau seremonial tatkala saat acara saja, namun harus diamalkan,” kata Abuya Murtadho menambahkan.

Boy menyatakan persetujuan terhadap pendapat itu dengan menegaskan, bahwa toleransi dan kerukunan beragama adalah pengamalan Pancasila yang menjadi pemersatu Indonesia. Ulama Banten perkuat pancasila.

“Sesuai pesan Pak Kyai kepada kita semua masyarakat Indonesia dimana pun berada, jangan ragu-ragu kita punya nilai-nilai dasar bernegara dan berbangsa yaitu Pancasila. Pancasila dapat dikatakan menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada di antara umat. Dengan adanya Pancasila kita bersatu, kemudian kita bisa hidup berdampingan secara rukun dan damai. Dan tentu kita harapkan Indonesia semakin maju, makmur, adil, dan sejahtera,” ungkap Boy.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru