Harakatuna.com. Jakarta – Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Jakarta akan mengirimkan lima mahasiswa untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) Moderasi Beragama 2024 yang diinisiasi oleh Kemenag RI berlangsung di Kuningan, Jawa Barat.
KKN Moderasi Beragama ini merupakan program tahunan yang ditujukan kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. KKN Moderasi Beragama diharapkan menjadi langkah strategis menyosialisasikan kemajemukan dalam perbedaan.
Koordinator KKN UIN Jakarta, Kaula Fahmi, M.Hum., menyampaikan bahwa peserta KKN Moderasi Beragama UIN Jakarta mendapat kuota lima orang dari Kemenag RI. “Jumlah pendaftar KKN Moderasi di UIN Jakarta tahun ini kurang lebih 93 orang sehingga diseleksi menjadi 5 orang,” ucap Kaula Fahmi dalam wawancara di ruang PPM UIN Jakarta, Senin (10/06/2024).
KKN Moderasi Beragama hanya ditujukan kepada kampus naungan Kemenag RI. Kaula Fahmi menambahkan bahwa tuan rumah KKN Moderasi Beragama tahun ini adalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Adapun peserta KKN Moderasi Beragama UIN Jakarta di antaranya Lutfia Salsabila Putri Afifa dari Prodi Ekonomi Syariah, Azelia Syifa Wellantari dari Prodi Hubungan Internasional, Ariiq Rifqi Rastyaputra dari Prodi Dirasat Islamiyah, Asri Oktaviana Ningrum dari Prodi Sastra Inggris, dan Cut Siti Safia dari Prodi Hukum Keluarga.
Program kerja (proker) KKN Moderasi Beragama setiap tahunnya berbeda menyesuaikan lokasi KKN. Secara umum, penempatan lokasi KKN berada di kawasan yang dinilai membutuhkan wawasan dan toleransi terkait keberagaman.
Salah satu peserta KKN Moderasi Beragama 2024, Asri Oktaviana Ningrum, menyampaikan bahwa persiapan yang telah dilakukan yaitu mulai berkomunikasi dengan teman-teman KKN Moderasi Beragama dari berbagai kampus. “Selain menunggu informasi lebih lanjut dari PPM UIN Jakarta juga mencari informasi dari teman luar kampus,” ucapnya dalam wawancara melalui WhatsApp, Selasa (18/06/2024).
Adapun keuntungan KKN Moderasi Beragama yaitu para peserta mendapatkan fasilitas berupa akomodasi, biaya transportasi, dan setiap peserta KKN mendapatkan uang saku. “Jadi semua biaya ditanggung oleh Kemenag dan kampus,” ujar Asri.
Dalam KKN Moderasi Beragama yang berlangsung mulai pertengahan Juli hingga akhir Agustus 2024, Asri berharap mendapatkan pengalaman dan relasi yang luas serta mampu menyebarkan kebermanfaatan agar tercipta kehidupan masyarakat yang utuh dan damai.
