30.1 C
Jakarta

Tipu Daya Setan di Tengah Wabah Corona

Artikel Trending

Asas-asas IslamTasawufTipu Daya Setan di Tengah Wabah Corona
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Setan adalah mahluk yang selalu menjerumuskan manusia kedalam lubang kenistaan. Setan tidak akan pernah jemu dan lelah untuk selalu menyesatkan manusia agar berbuat kesalahan. Setan selalu selalu punya cara untuk mengelabuhi manusia agar berbuat maksiat. Manusia harus selalu waspada karena tipu daya setan itu ada di mana-mana dan selalu ada dalam kondisi apa saja termasuk saat wabah corona melanda.

Sebagai manusia yang beriman manusia harus selalu waspada dari tipu daya setan yang menyesatkan. Di tengah merebaknya virus corona ini ada beberapa tipu daya setan yang harus selalu diwaspai. Diantaranya yaitu

Pertama, selalu merasa aman dari corona karena kematian itu ada ditangan tuhan akan tetapi tanpa disertai dengan usaha. Setan berusaha untuk menyesatkan manusia untuk tawakal total tanpa perlu berihtiar. Padahal meninggalkan ihtiar adalah suatu kesombongan. Dengan tipu daya ini setan berusaha menjebak manusia untuk tidak menghiraukan rambu-rambu agama yaitu tentang perintah untuk berihtiar.

Bertawakal tanpa berihtiar adalah kesalahan. Nabi Muhammad selalu menganjurkan umatnya untuk berihtiar terlebih dahulu baru kemudian bertawakal. Hal ini seperti yang dilakukan Nabi Muhammad ketika mengingatkan pemilik untuk untuk berihtiar dengan mengikat untanya baru bertawakal.

قَالَ عَمْرُو بْنِ أُمَيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَّ اللَّةِ ! أُقَيّدُ رَاحِلَتِيْ وَأَتَوَكَّلُ عَلَى اللَّهِ، أَوْأُرْسِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ؟ قَالَ : قَيِّدْهَا وَتَوَكَّلْ

Artinya: “Amr bin Umayah Radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah !, Apakah aku ikat dulu unta (tunggangan)-ku lalu aku bertawakkal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal ? ‘Beliau menjawab, ‘Ikatlah kendaraan (unta)-mu lalu bertawakkallah”.

BACA JUGA  3 Hal Yang Bisa Memupuk Keimanan

Dari hadis ini jelas bahwa tipu daya setan yang harus dihindari saat virus corona adalah bertawakal tanpa berihtiyar. Pemahaman yang benar tentang tawakal saat terjadi virus corona adalah berihtiar dahulu dengan melakukan sosial distance, cuci tangan pake sabun, tidak berkerumun dengan banyak orang baru setalah itu melakukan tawakal.

Waspada Tipu Daya Setan

Perlu diketahui bahwa berharap rasa aman tanpa adanya usaha adalah ciri-ciri orang yang bodoh dan terpedaya bujuk setan. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، والاحمق مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ الاماني

Artinya: “Orang cerdas adalah orang yang rendah diri dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, dan orang bodoh adalah orang yang mengikutkan dirinya pada hawa nafsunya dan berharap rasa aman kepada Allah”.

Kedua, menyebarkan hoaks tentang corona dengan tujuan untuk membuat kepanikan dan kecemasan masyarakat.

Ketiga, menimbun barang-barang yang dibutuhkan masyarakat ketika terjadinya wabah corona ini seperti masker dan hand sanitizer.

Semoga ditengah wabah ini, kita sebagai seorang muslim bisa selalu ingat kepada Allah dan selalu waspada terhdap tipu daya setan.

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru