26.2 C
Jakarta

Tinombala ke Madago Raya: Strategi Persuasif Menangani Terorisme di Poso

Artikel Trending

Milenial IslamTinombala ke Madago Raya: Strategi Persuasif Menangani Terorisme di Poso
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Satgas operasi Tinombala untuk menumpas teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, sudah berusia lima tahun.  Sejak beroperasi pada 10 Januari 2016, banyak petinggi MIT sudah berhasil tertangkap, termasuk Santoso sang pemimpin, yang terbunuh enam bulan kemudian. Sejak 1 Januari 2021, operasi Tinombala kemudian ganti nama menjadi operasi Madago Raya. Masa tugasnya yaitu selama tiga bulan, yakni hingga sampai 31 Maret 2021.

Perubahan nama tersebut orientasinya lantaran pendekatan yang berlaku, yakni pendekatan persuasif. Kelompok teroris pimpinan Ali Kalora akan menjadi target pengejaran, dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra persuasi. Mengutip dari Kompas, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan, “Madago Raya itu artinya baik hati. Madago Raya itu lebih mengutamakan kegiatan kemanusiaan, pendekatan kemanusiaan.”

Sebenarnya, menurut Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), setelah Santoso tewas, akhir 2016 menjadi titik paling rendah bagi MIT. Bahkan ia nyaris punah sebagai organisasi teroris. Istri santoso dan kombatan wanita masuk tahanan. Basri, sang buronan legendaris, tertangkap kembali, dua bulan pasca matinya Santoso. Banyak anggota MIT juga tertangkap, logistik langka, dan rekrutmen terhenti. Satgas menguasai medan, dan program deradikalisasi dari polisi relatif efektif.

Situasi MIT yang sudah demikian memprihatinkan, semakin memburuk setelah dua petarung paling berpengalamannya, Barok alias Firdaus dari Bima dan Askar alias Jaid dari Sumbawa, tewas dalam baku tembak dengan aparat Tinombala pada tanggal 15 Mei 2017 di Poso Pesisir. Dari segi persenjataan, mereka juga terdesak. Pada titik tersebut kemudian, Ali Kalora memindahkan kelompoknya ke utara, dari Gunung Biru, Poso Pesisir, ke kabupaten Parigi Moutong. Hanya pindah, bukan menyerah.

Perjalanan Satgas operasi Tinombala ternyata belum menuntaskan penangkapan kelompok teroris MIT di Poso. Lalu pola apa yang bisa menjadi tawaran baru dalam menumpas mereka?

Madago Raya untuk MIT

Tantangan bagi aparat keamanan di Poso, yang membuat kelompok Ali Kalora masih bertahan, ialah perang gerilya: target melakukan serangan hit and run, selalu melakukan kamuflase dengan berbaur di masyarakat. MIT memiliki daya untuk bertahan karena dukungan dari masyarakat pendukungnya di bawah, baik dukungan logistik maupun informasi. Masyarakat pendukung menjadi sumber informasi bagi MIT tentang kekuatan, pergerakan dan segala informasi tentang aparat Satgas operasi.

Satgas operasi Madago Raya nantinya akan melakukan konsolidasi dengan masyarakat di bawah, yang selama ini berkongsi dengan para teroris di atas bukit. Masyarakat perlu penyadaran bahwa membantu teroris, baik informasi maupun logistik, hanya membuat mereka semakin tidak aman—menjadi alat kepentingan teroris. Melalui Madago Raya, aparat keamanan juga akan memberi pelindungan kepada mereka, agar tidak terjadi pembunuhan oleh teroris seperti yang terjadi 2019 lalu.

BACA JUGA  Melawan Otoritarianisme-Radikalisme dengan Tradisi Kritisisme

Polisi dan masyarakat di bawah harus berkoalisi melalui operasi berpola persuasif ini. Tokoh agama, tokoh pemuda, keluarga MIT dan seluruh elemen masyarakat mesti menjdi mitra yang membangun kesepahaman bersama bahwa kekerasan harus dihentikan dan sama-sama mewujudkan Poso yang damai tanpa bayang-bayang terorisme. Pasti, sebenarnya, masyarakat di sana menyukai kedamaian, kecuali karena para teroris mengancam kehidupan mereka jika tidak membantu logistik dan informasi.

Satgas Madago Raya terproyeksikan untuk menjadi finalisasi langkah penanganan terorisme di Poso secara komprehensif. MIT pimpinan Ali Kalora harus segera tertangkap semua. Masyarakat di bawah harus mendapat pendekatan persuasif agar merasa aman bersama aparat dan tidak lagi membantu teroris di sana, termasuk terhadap keluarga mereka yang teroris. Aparat juga, dalam operasi Madago Raya akan melakukan penyekatan akses logistik dan informasi dari pendukung di bawah ke teroris MIT di atas.

Satgas operasi Madago Raya ini harus kita sambut dengan optimisme. Strategi memberantas terorisme di Poso harus selalu di-update, mengikuti langkah yang relevan dengan yang para teroris lakukan untuk mempertahankan eksistensi mereka. Poso tidak boleh terus menjadi sarang teroris.

Jalan Menghapus Terorisme

Masyarakat di bawah bukit harus segera mendapat edukasi yang baik, efektif, tentang pentingnya perdamaian. Dan satu-satunya cara mendekati mereka, simpatisan di bawah, adalah dengan persuasi—menjadi mitra-koalisi. Pergantian sandi operasi dari Tinombala ke Madago Raya sudah merupakan langkah pas yang kepolisian ambil. Sementara perihal efektivitas, bisa kita tunggu bersama. Yang jelas, terorisme Poso jika gerakannya membaur di bawah, gerakan aparat keamanan ada dalam pengintaian.

MIT membangun perekrutannya di antara mantan narapidana dan mereka yang saat ini ditahan. Itu berarti bahwa lebih banyak sumber daya sangat dibutuhkan untuk pemantauan, di daerah-daerah yang sangat rentan terhadap perekrutan. Idealnya, aparat keamanan akan dapat bekerja dengan tokoh masyarakat untuk mengidentifikasi teroris-teroris yang menyusup di tengah masyarakat, atau masyarakat bawah yang telah menjadi simpatisan setia teroris di atas.

Operasi Madago Raya mesti menjadi faktor kunci yang menghapus jalan terorisme, menangani ekstremisme teroris di Poso melalui program integrasi yang lebih bertarget, dan kerja yang lebih sistematis dengan komunitas dan semua elemen, termasuk keluarga para teroris yang ada di bawah. Operasi Madago Raya ini merupakan strategi yang bijaksana dalam penanganan terorisme. Besar harap, pola persuasi tersebut tidak sekadar membuat masyarakat bawah sadar akan perdamaian, melainkan bahkan menjadi jalan berakhirnya terorisme di Poso itu sendiri.

Wallahu A’lam bi ash-Shawab…

Ahmad Khoiri
Ahmad Khoiri
Analis, Penulis

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru