30.8 C
Jakarta

Tangkal Radikalisme dengan Kearifan Nusantara

Artikel Trending

AkhbarNasionalTangkal Radikalisme dengan Kearifan Nusantara
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Ancaman negara hari ini bukan dari pemerintah namun dari civil society yang mengatasnamakan agama. Dulu Indonesia bangsa yang sangat toleran dan bisa mengolah intoleran dengan damai. Dapat dikatakan kearifan Nusantara sudah mulai luntur.

Namun saat ini seperti kehilangan cara untuk menangkal radikalisme Oleh sebab itu Ayu Utami mengajak masyarakat untuk menggunakan kearifan Nusantara untuk tangkal radikalisme yang selalu mengatasnamakan agama tertentu.

Hal tersebut terungkap dalam bincang seni dan budaya dengan tema “Tangkal Radikalisme Melalui Sastra Dan Budaya di Teater Utan Kayu Jakarta, Sabtu(29/2/2020).

Sastrawati Ayu Utami mengatakan berdasarkan risetnya penyatuan pertentangan tanpa mengubah pertentangan sama dengan DNA Nusantara. Dengan begitu, Kearifan Nusantara dapat menjadi kekuatan Indonesia untuk dapat menangkal ancaman radikalisme yang selalu mengatasnamakan agama dengan kelompok tertentu.

Menggali kearifan nusantara dengan mencari batin nusantara dapat mempersatukan pertentangan tanpa mengubah pertentangan, ujar Ayu.

BACA JUGA  BAPPENAS Akan Tingkatkan Pembangunan Keagamaan Masyarakat

Konsep “Rasa” dengan melakukan “Jihad Rasa”, dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk dapat secara bersama – sama melawan radikalisme yang menjadi keprihatinan bangsa Indonesia saat ini, kata Ayu.

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan mengatakan kebudayaan merupakan kekuatan yang memiliki pengaruh besar sehingga dapat digunakan untuk menangkal radikalisme di Indonesia.

Berdasarkan data tahun 2018 kementerian pendidikan dan kebudayaan, sekitar 34 juta pelajar mengakses konten negatif di media sosial termasuk konten tentang radikalisme, ujar Restu.

Dengan begitu, pentingnya kebudayaan menjadi salah satu solusi untuk dapat menangkal radikalisme yang mengatasnamakan agama agar Indonesia tetap kuat dengan keanekaragaman yang ada.

Kekuatan budaya Indonesia terdiri dari 4521 tradisi lisan, 7444 pemgetahuan tradisional, 8224 bentuk kesenian, 21406 institusi budaya, dan 19113 infrastuktur budaya, tutup Restu.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru