26.1 C
Jakarta

Syaikh Adnan Al Afyouni Dibunuh Teroris yang Mengatasnamakan Agama

Artikel Trending

AkhbarInternasionalSyaikh Adnan Al Afyouni Dibunuh Teroris yang Mengatasnamakan Agama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Damaskus – Mufti Damaskus, Suriah, Syaikh Adnan Afyouni meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom di mobilnya, Kamis (22/10/2020) kemarin. Peristiwa tersebut menambah deretan korban bom yang dilakukan oleh kelompok teroris.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia (ALSYAMI) M Najih Arromadloni bahwa syahidnya Syaikh Adnan Afyouni dilakukan oleh teroris yang mengatasnamakan Islam.

Inna lillahi wa inna ilayhi rojiun… Telah syahid guru kami, Syeikh Muhammad Adnan al-Afyouni, di Qudsia Provinsi Damaskus. Syahidnya beliau menambah daftar panjang ulama yang diserang secara keji oleh teroris yang mengatasnamakan Islam,” ujar M Najih saat menyampaikan dukanya atas wafatnya Syaikh Adnan.

Menurut Najih, Syeikh Adnan adalah sosok ulama yang mempunyai peran sangat penting dalam proses rekonsiliasi konflik di Suriah. Beliau lah ulama yang turun langsung meng-islahkan pihak-pihak yang bertikai.

Selain itu, tambah Naji, Syaikh Adnan adalah ulama yang mendapatkan kepercayaan, baik dari pemerintah maupun oposisi, karena integritasnya yang tinggi. Syahidnya Syaikh Adnan menurut Najih telah mengingatkan tentang perjuangan melawan radikalisme.

“Syahidnya beliau mengingatkan pada kita bahwa perjuangan melawan radikalisme dan terorisme masih panjang. Perlawanan terhadap Khawarij dan turunannya adalah jalan hidup para ulama, dari generasi sahabat hingga periode kita sekarang ini,” tuturnya.

BACA JUGA  Malaysia Tangkap Pemasok Senjata bagi Pria yang Diduga Mata-Mata Israel

Sementara itu, narasumber Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Ahmad Muntaha AM, peristiwa yang dialami Syaikh Adnan tersebut adalah imbas dari tindakan radikalisme yang selalu memakan korban.

“Radikalisme memakan korban ulama Internasional, Syekh Adnan Afyouni, Mufti Damaskus Suriah. Beliau di antaranya yang mewanti-wanti agar Indonesia terus dijaga dari radikalisme yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan kemanusiaan,” ungkap Kang Taha (sapaan akrab Ahmad Muntaha AM), Jumat (23/10/2020).

Kang Taha juga mengutip kalimat Syaikh Adnan yang termuat dalam al-‘Alaqah baina ad-Din wa al-Wathan halaman 184 bahwa, “yang paling mengancam persatuan bangsa–bagi negeri-negeri berpenduduk muslim–adalah pola pikir radikal yang menebar permusuhan antaranak bangsa dan memecah belah bangsa atas nama agama”.

“Salah satu rujukan penting Fikih Kebangsaan Lirboyo dikabarkan wafat syahid setelah mobilnya dibom oleh teroris di kota Qudssaya Suriah. Ya Allah. Al-Fatihah…,” dukanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru