25.3 C
Jakarta

Surga Akan Ditangguhkan Bagi Orang Yang Belum Berdamai Dari Pertikaian

Artikel Trending

Asas-asas IslamFikih IslamSurga Akan Ditangguhkan Bagi Orang Yang Belum Berdamai Dari Pertikaian
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu tujuan utama disyariatkan agama Islam adalah untuk menciptakan kedamaian dunia. Oleh karenanya Islam sangat melarang umatnya untuk bertikai. Menjalani kehidupan damai adalah impian bagi setiap bangsa, karena hanya dengan kedamaian kemajuan dalam segala aspek kehidupan termasuk agama akan bisa maju dan berkembang. Perlu diketahui orang yang bertikai, sebaik apa pun amal ibadahnya selama ia belum berdamai dan saling memaafkan surga akan ditangguhkan untuknya.

Nabi Muhammad dalam sabdanya menjelaskan bahwa pintu-pintu surga itu akan selalu dibuka dan akan dimasuki oleh umat Islam, kecuali bagi mereka yang menyekutukan Allah. Selain itu, surga akan ditangguhkan bagi orang yang bertikai sampai ia berdamai dan saling memaafkan.

تفتح أبواب الجنة يوم الاثنين ويوم الخميس فيغفر لكل عبد لا يشرك بالله شيئا إلا رجلا كانت بينه وبين أخيه شحناء فيقال: أنظروا هذين حتى يصطلحا، أنظروا هذين حتى يصطلحا، أنظروا هذين حتى يصطلحا

Artinya: “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka, akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia dengan saudaranya. Maka, dikatakan, ‘Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.’” (HR. Muslim)

Bahkan dalam hadits ini, Rasulullah sampai mengulainya tiga kali bahwa surga akan ditangguhkan bagi orang yang bertikai sampai ia berdamai dan saling memaafkan. Dalam menjalani kehidupan, memang adakalanya antar insan ini bertikai karena perbedaan pendapat dan lain sebagainya. Islam adalah agama yang menganjurkan perdamaian, maka bagi orang yang bertikai dan saling mendiamkan diberi waktu maksimal tiga hari.

BACA JUGA  Hukum Baca Qunut di Separuh Terakhir Ramadhan

لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخاهُ فَوْقَ ثَلاثِ لَيالٍ، يَلْتَقِيانِ فَيُعْرِضُ هَذا ويُعْرِضُ هَذا، وخَيْرُهُما الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلامِ

Artinya: “Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Mereka berdua bertemu, tetapi saling memalingkan wajah. Dan yang terbaik dari keduanya adalah yang lebih dahulu memulai salam.” (HR. Muslim No. 2.560.)

Syariat Islam sendiri memberikan keterangan bahwa amal perbuatan yang paling baik adalah mendamaikan orang yang bertikai.

ألا أخبرُكُم بأفضلَ من دَرجةِ الصِّيامِ والصَّلاةِ والصَّدَقةِ قالوا بلَى قال صلاحُ ذاتِ البينِ فإنَّ فسادَ ذاتِ البينِ هيَ الحالِقةُ

Artinya: “Maukah aku mengabarkan kalian amal yang lebih utama dari salat, puasa, dan sedekah?” Mereka berkata, “Mau.” Beliau bersabda, “Yaitu, memperbaiki hubungan (sesama muslim). Karena rusaknya hubungan (sesama muslim) adalah pencukur (agama).” (HR. Abu Dawud)

Dari keterangan ini menjadi jelas ayo kita saling memaafkan, karena sebaik apa pun amal kita ketika kita masih bertikai dengan orang lain dan belum berdamai maka surga akan ditangguhkan sebagaimana keterangan hadits Nabi Muhammad, Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru