31 C
Jakarta

Subhi Taha: Sebuah Perspektif yang Berbeda Tentang Palestina

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahUlasan Timur TengahSubhi Taha: Sebuah Perspektif yang Berbeda Tentang Palestina
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Palestina, apa yang pertama kali tergambarkan di kepala kalian ketika mendengar kata tersebut? Perang, korban, dan duka. Itulah tiga kata pertama yang langsung muncul di kepala saya.

Hal ini saya anggap amat wajar, karena penggambaran media selama ini menggambarkan Palestina sebagai negara yang terus berduka. Media selalu memberitakan ketika Palestina sedang menangis. Tidak ketika mereka sedang bersuka cita.

Pun, kelompok yang membelanya sama. Selalu menjual penderitaan masyarakat Palestina. Bahwa mereka tiap harinya berduka. Bahwa mereka kaum yang perlu dikasihani dan butuh uluran tangan kita.

Capek ya, jadi orang Palestina? Sejujurnya, saya merasa, walau tetap membuka mata, berita yang dibagikan baik di media mainstream maupun kelompok-kelompok pembelanya di media sosial agak berlebihan. Berita-berita sedih itu, daripada menempatkan Palestina sebagai sebuah Negara yang berhak untuk berdaulat, malah lebih menggambarkan Palestina sebagai Negara yang patut dikasihani.  Yang harus dibantu secara ekonomi dan segala macamnya. Hal itu bukannya menempatkan Palestina sejajar dengan kita, melainkan berada di bawah kita.

Saya tidak benci cara tersebut, semua orang punya caranya sendiri untuk menunjukkan kepeduliannya. Tapi saya sadar ada cara yang lebih baik untuk membagikan hal tersebut.

Saya sudah cukup dengan semua berita duka. Cukup dengan foto korban peperangan yang dipublikasikan dengan narasi berlebihan. Cukup dengan segala rasa frustasi yang disebarkan. Masyarakat Palestina juga sudah cukup diingatkan dengan kemalangan yang mereka rasakan.

Kemudian aku menemukan orang ini. Orang yang memperjuangkan palestina dengan sentuhan yang berbeda : Subhi Taha

Subhi Taha adalah seorang Youtuber yang berdarah Palestina dan tinggal di Dallas, Texas. Selain menjadi youtuber, dia mendesain dan menjual baju di toko miliknya sendiri.

Dan hal inilah yang kemudian amat sangat menarik perhatian saya.

Subhi menyebarkan kepedulian terhadap Palestina dengan caranya. Ketika orang menjual kesedihan Palestina, Subhi mencoba menjual kekuatannya. Kekuatan itu bernama : budaya. Budaya adalah soft power yang dimiliki sebuah Negara, sebagai tanda bahwa negara tersebut ada, berdiri, dan punya suatu karya.

Budaya Palestina yang disebarkan Subhi adalah kain khas Palestina, yang coba ia promosikan dalam youtubenya, penjualan bajunya dan seminar-seminar yang diisinya di banyak tempat.

Selain bernilai ekonomi bagi dirinya sendiri, upaya ini sebenarnya juga memberikan edukasi, bahwa palestina mempunyai budaya sendiri, punya kekuatan sendiri, yang membuktikan bahwa mereka bukan hanya sebuah etnis yang patut dipandang sebelah mata. Saya sebagai penonton selalu merasa teredukasi tentang Palestina. Sekali lagi, bukan hanya soal mengasihani, tapi bukti bahwa Palestina juga layak diapresiasi.

Selain kain khas, Subhi juga sering menjelaskan tentang makanan khas Palestina, dialek palestina, serta pakaian khas palestina yang sering dia pakai pula di instagram dan youtubenya.

Berkat usahanya, Subhi sering diundang ke diskusi-diskusi yang membahas tentang isu-isu di Negara-negara Arab. Dia juga menjadi bagian dari Creators for Change, sebuah program yang dibuat oleh youtube untuk kreator dengan memanfaatkan video untuk menciptakan perubahan sosial di negaranya masing-masing.

Selanjutnya, kata-kata akhir ini saya tunjukkan kepada aktivis yang sedang memperjuangkan Palestina, dengan caranya. Saya tidak pernah bermaksud mengatakan bahwa cara kalian salah. Tapi saya pikir, cara Subhi juga layak dipertimbangkan. Kita bisa mulai mengubah perspektif kita, dalam memberitakan Palestina. Bantu masyarakat Palestina mendapatkan kembali kebanggannya. Jangan hanya terus mengingatkan mereka pada duka.

Ulfah Oktarida, alumni dari Universitas Padjadjaran, Jawa Barat

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru