31 C
Jakarta

Soekarno Bukan Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah

Artikel Trending

Milenial IslamSoekarno Bukan Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Ada banyak motif yang melatarbelakangi sebuah isu itu bisa booming atau trending. Salah satunya, gagasan nyentrik dan sensitif, sehingga mengusik ketenangan banyak orang atau netizen dan membikin mereka belingsatan. Termasuk gagasan nyentrik bin sensitif adalah apa yang disampaikan oleh Sukmawati, putri dari presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. Dia membandingkan Soekarno dengan Nabi Muhammad Saw. saat  menghadiri acara diskusi bertajuk “Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme”.

Sikap Sukmawati tersebut dinilai tidak apple to apple, karena Nabi Muhammad Saw. termasuk manusia sempurna, sementara Soekarno adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa. Melihat sikap Sukmawati ini saya ingin menghadirkan pertanyaan: Pantaskah Soekarno dibandingkan dengan Nabi Muhammad? Siapa Soekarno itu sehingga diagung-agungkan? Bahkan, siapakah Nabi Muhammad itu sehingga seakan dipandang biasa oleh Sukmawati?

Secara sederhana Soekarno itu dikenal sebagai presiden pertama Indonesia. Dalam Wikipedia disebutkan bahwa Soekarno adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Bahkan, ia orang yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri pula yang menamainya.

Karena, kegigihannya beserta pengabdiannya kepada negara, lebih-lebih Indonesia, nama Soekarno tetap dikenang hingga detik ini oleh masyarakat Indonesia. Banyak penghargaan yang diterima. Salah satunya, mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas, baik di dalam maupun di luar negeri; penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki; dan beberapa penghargaan lainnya.

Satu-satunya prestasi Soekarno yang tetap diingat oleh masyarakat Indonesia hingga detik ini adalah kemerdekaan Indonesia dari penjajahan asing. Karena, penjajahan dinilai perbuatan yang tidak manusiawi seakan tidak berarti nilai ketakwaan yang dipandang mulia oleh Allah Swt. seperti dalam firman-Nya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. al-Hujurat [49]: 13).

Sedangkan, Nabi Muhammad Saw. memang terlahir dari orang yang sederhana. Tetapi, kegigihan dan perjuangannya membuat beliau dikenal, bukan hanya di lingkungan kafilah Quraisy, tetapi juga miliaran orang di penjuru dunia, termasuk di negara Indonesia sendiri. Karenanya, beliau diangkat langsung menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah, seperti yang tersebut dalam Al-Qur’an: Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. (QS. al-Ahzab [33]: 40).

Nabi Muhammad Saw. diutus bukan hanya kepada kaumnya sendiri, tetapi kepada seluruh manusia di muka bumi. Meski beliau sudah wafat, wahyu Al-Qur’an yang beliau terima masih tetap hidup beserta dokumentasi beliau—yang dikenal dengan sebutan “hadis”—yang terus dipelajari oleh generasi-generasi berikutnya.

BACA JUGA  Ramadan dan Gerilya Radikalisasi, Bagaimana Menanganinya?

Prestasi yang Nabi Muhammad torehkan di belahan dunia dan sampai detik ini tetap dirasakan oleh bermiliaran orang adalah penyebaran ajaran Islam. Dahulu Islam disebarkan di negeri Syam, Persia, dan kawasan jazirah Arab. Sekarang Islam sudah diterima sebagai agama yang cinta persatuan dan menolak radikalisme-ekstremisme di penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Tak heran, Indonesia dikenal dengan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.

Selain itu, Nabi Muhammad Saw. termasuk utusan Tuhan yang dipercaya menerima dan menyampaikan Al-Qur’an. Sampai saat ini Al-Qur’an masih tetap diyakini sebagai wahyu Allah yang terpelihara dari perubahan dan penyimpangan. Orisinalitas Al-Qur’an disebutkan dalam firman-Nya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. al-Hijr [15]: 9). Bahkan, saking terjaminnya Al-Qur’an, az-Zamakhsyari menyebutkan, bahwa yang dijaga pada ayat tersebut bukan Al-Qur’an, tapi Nabi Muhammad sebagai penyampai wahyu, sehingga dengannya yang terjaga bukan hanya Muhammad, namun pula Al-Qur’an.

Prestasi yang tak terlupakan pula adalah dokumentasi hidup beliau yang dikodifikasi oleh Umar Ibn Abd al-Aziz sehingga dikenal dengan “hadis”. Kodifikasi hadis ini seakan menunjukkan bahwa dakwah beliau tidak pernah mati, melainkan terus hidup dan dipelajari oleh generasi ke generasi. Sampai era millenial sekarang, hadis yang menceritakan kehidupan Nabi Muhammad masih tetap eksis dan menjadi pedoman hidup manusia, termasuk masyarakat Indonesia. Kehadiran hadis di tengah masyarakat menjadi bukti kemuliaan Nabi Muhammad yang patut dijadikan suri teladan. Saking bersyukurnya atas perjuangan beliau, kelahiran beliau dirayakan setiap tahun di penjuru dunia atau yang dikenal dengan Maulid Nabi.

Sekian prestasi yang telah ditorehkan Nabi Muhammad mendapat apresiasi yang diakui secara internasional. Bahkan, Tuhan sendiri mengakuinya dalam Al-Qur’an, antara lain, diangkat sebagai Rasul untuk seluruh manusia (QS. al-A’raf [7]: 158), diutus untuk memberi rahmat bagi seluruh alam (QS. al-Anbiya’ [21]: 107), segala perkataannya dianggap wahyu (QS. al-Ahzab [33]: 56), perangainya dipuji oleh Allah (QS. al-Qalam [68]: 4), dan dijadikan suri teladan (QS. al-Ahzab [33]: 21).

Melalui uraian tersebut, dapat dipahami bahwa Soekarno tidak dapat dibandingkan dengan Nabi Muhammad Saw. Karena, prestasi Soekarno itu hanya dikenang oleh masyarakat Indonesia saja, sedangkan prestasi Nabi Muhammad dikenang oleh miliaran orang di dunia. Bahkan, kesuksesan Nabi Muhammad diakui oleh Michael H. Hart dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History. Dalam buku ini, Hart menempatkan Nabi Muhammad sebagai tokoh yang menempati urutan pertama, karena popularitas beliau yang diakui oleh miliaran orang di dunia dan memiliki pengaruh yang besar dibandingkan 99 tokoh lainnya. Soekarno menempati urutan tokoh nomor berapa dalam penelitian Hart? Sorry, nama Soekarno tidak ditemukan di buku ini, melainkan hanya ditemukan di benak Sukmawati.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru