27.5 C
Jakarta

Sikap Moderat Dalam Berinfak

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahSikap Moderat Dalam Berinfak
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Infak adalah salah satu bentuk amalan atau ibadah yang menunjukan bahwa Islam adalah agama yang membela kaum lemah. Dengan adanya Infak, kaum mustad’afin dan kaum duafa dapat tertolong dari beratnya beban kehidupan yang dialaminya.

Infak dalam pengetian yang mendalam bisa dijadikan sarana pengentasan kemiskinan suatu bangsa. Jika orang kaya dalam bangsa dan negara jumlahnya setengah dari jumlah penduduk totalnya maka harusnya kesejahteraan negara tersebut dapat tercapai. Hal ini bisa terlaksana apabila orang yang kaya ini mau berinfak mengeluarkan hartanya. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad SAW.

طعام الواحد يكفي الاثنين وطعام الاثنين يكفي الاربعة

Artinya: “Makanan satu orang bisa mencukupi dua orang dan makanan dua orang bisa cukup untuk empat” orang. [HR. Muslim].

Walaupun Infak bisa mengentaskan suatu kemiskinan suatu bangsa, akan tetapi umat Islam dihimbau oleh syariat untuk bisa moderat dalam mengeluarkan infak. Moderat dalam berinfak ini menjadi ciri Ibadurahman atau hamba yang disayang tuhan. Sebagaiman firman Tuhan yang berbunyi:

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir. Dan adalah pembelanjaan itu ditengah-tengah antara yang demikian itu. [QS. Al-Furqon: 67].

Dalam ayat lain juga dikatakan bahwa sikap moderat dalam berinfak sangat dianjurkan dan ditekankan. Karena apabila tidak bisa moderat dalam berinfak akan mendatangkan penyesalan dan termasuk perbuatan yang tercela. Hal ini sebagaimana yang Tuhan firmankan:

BACA JUGA  Karena Kesibukan, Bolehkah Shalat Tarawih Sendirian di Rumah?

“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada tengkukmu (kikir), dan jangan pula engakau bentangkan selebar-lebarnya (boros). Karena engkau akan tercela lagi menyesal. [QS. Al-Isra: 29].

Managemen Moderat Dalam Berinfak

Untuk menjadi moderat tentu juga membutuhkan cara dan managemen yang baik. Managemen moderat dalam berinfak ini bisa kita teladani dari sikap Nabi Yusuf ketika menjadi menteri keuangan negara mesir. Beliau menerapkan kebijakan dengan menekan pengeluaran saat musim panen melimpah selama tujuh tahun, untuk bekal musim paceklik tujuh tahun berikutnya.

Itu artinya managemen berinfak harus diperhatikan, yaitu dengan perhitungan dan perencanaan secara matang saat mendapat pemasukan dan berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan.

Moderat dalam berinfak dalam Islam bisa dikatakan pertengahan antara sifat kikir dan sifat pemborosan. Jangalah menjadi orang yang terlalu kikir sehingga menahan untuk mengeluarkan apa yang menjadi haknya orang lain. Dan jangan pula menjadi orang boros yang tidak bisa mengatur untuk bekal kehidupan kedepan.

Dalam agama Islam sendiri ada pembedaan antara pemborosan (Tabdzir) dan berlebihan (Israf). Kalau Israf adalah pembelanjaan yang melebihi batas yang halal sedangkan Tabdzir adalah membelanjakan harta untuk sesuatu yang diharamkan.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru