33.2 C
Jakarta

Serial Pengakuan Mantan Napiter (L-II): Mantan Teroris Asep H. Arsyad Alsadaad Dirikan Usaha dari Koperasi

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Mantan Napiter (L-II): Mantan Teroris Asep H. Arsyad Alsadaad Dirikan...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Memang sudah banyak warga Negara Indonesia yang terpapar terorisme. Mulai teroris Amrozi sampai pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar kemarin.

Terorisme jelas menjadi musuh bersama. Semua orang, baik di dalam dan di luar negeri, bertekad memerangi paham membahayakan ini.

Segala usaha dilakukan untuk mencegah terorisme berkembang lebih luas. Mulai pencegahan melalui kontra narasi hingga tindakan penyidakan yang dilakukan oleh Densus 88.

Usaha pencegahan tersebut tentu membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Meski tidak berhasil seratus persen. Karena masih ada yang belum bertaubat dari perbuatan zalim itu.

Warga Negara Indonesia yang hijrah dari terorisme terhitung banyak. Salah satunya, Asep H Arsyad Alsadaad. Asep pernah melakukan pengemboman di Hotel JW Marriot, Jakarta.

Salah seorang yang menjadi korbannya adalah Budi. Setelah hijrah, Asep dipertemukan dengan Budi. Asep terbuka hatinya saat melihat Budi yang terluka bakar akibat perbuatan Asep tidak pernah terbersit untuk membalas.

Asep kemudian berkomitmen untuk berdakwah bukan dengan kekerasan, melainkan dengan lemah lembut. Asep terbersit membangun Koperasi Komunitas Mantan Narapidana teroris dan Gerakan Aktivis Radikal (Kontantragis).

Komunitas yang didirikan pada 28 Oktober 2017 itu dihadiri bukan hanya kombatan, tapi juga para bomber dan napiter lain dan aktivis gerakan radikal. Mereka sepakat gabung.

Bahkan, komunitas Asep berhasil berkoordinasi dengan sejumlah rekannya dari berbagai faksi atau kabilah Negara Islam Indonesia (NII). NII adalah organisasi terorisme yang dulu Asep sempat tergabung di sana.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXI): Arif Murtopo Eks Anggota JAD Ikrar Setia ke NKRI

Pada tahun 2018 Kontantragis menemui Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat dan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Pusat. Suatu kebanggaan tersendiri komunitas yang dibangun mendapatkan sambutan dari banyak orang.

Setelah Kontantragis berdiri tegak dan berkembang pesat, Asep dan rekan-rekannya mendirikan yayasan untuk mewadahi semua komunitas yang sama di Jatim dan Jateng. Yayasan ini berpusat di Sumedang di Perumahan Panorama. Namanya, Yayasan Masyarakat Strategis Safinatun Najah.

Mulanya Asep berpikir koperasi adalah bagian dari kegiatan yang mengandung riba. Tapi, setelah dipikir ulang, ternyata tidak begitu. Koperasi adalah aktivitas yang diperbolehkan oleh agama. Karena, di situ ada kerjasama dan gotong royong.

Koperasi pertama yang didirikan Asep bertempat di Garut di kawasan Jalan Nusa Indah Nomor 16 A, Desa Jaya Raga, Kecamatan Tarogong Kidul. Koperasi ini mewadahi para eks-napiter untuk mulai belajar meracik kopi, cokelat, menanam sirih untuk bahan baku sabun hingga membuat kerajinan tas anyaman dari limbah.

Sebelum terjun langsung di Koperasi, para napiter mendapat bimbingan teknis dari Koperasi Mitra Malabar Bandung. Tidak heran, jika koperasi ini mendapat perhatian dari pelbagai pihak. Karena, kinerjanya yang bagus. Sehingga, produksinya dapat dipasarkan ke 1.000 pesantren di Indonesia.

Asep dan rekan-rekannya juga memasarkan produknya lewat online atau media sosial. Karena, sekarang media sosial lagi pesat. Sehingga, produknya dapat dijangkau lebih luas lagi. Maka dari itu, hijrahnya Asep bermanfaat kepada banyak orang.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru