25.3 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Returnis ISIS (C-LI-XLII): Cerita Eks ISIS Rifat Berangkat ke Suriah

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Returnis ISIS (C-LI-XLII): Cerita Eks ISIS Rifat Berangkat ke...
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Masih tetap dalam cerita Rifat, eks returnis ISIS yang sekarang bertobat. Pada akhir Maret 2014, Rifat bersama sekitar 20 orang dari Indonesia yang berasal dari berbagai wilayah berangkat ke Suriah via Kuala Lumpur. Kisah dalam perjalanan masuk ke Suriah yang paling berkesan adalah ketika harus melewati 4-5 check point untuk melewati perbatasan Turki-Suriah dan ia berhasil lolos tanpa ‘menyuap’ petugas.

Sesampainya di wilayah Suriah Rifat langsung dipertemukan dengan Ziyad dan kemudian tinggal di kamp penampungan. Ia sempat mengikuti training di kamp militer selama 2 minggu, tetapi ia tidak memenuhi syarat sebagai petempur karena faktor fisik. Untuk diketahui, Rifat ini termasuk memiliki badan yang agak overweight dan memiliki riwayat sakit darah tinggi.

Akhirnya Rifat hanya kebagian tugas berjaga dan menyediakan makanan di kamp penampungan para muhajir di situ. Kalau seandainya lolos seleksi mungkin ia akan diberi kesempatan untuk ikut bertempur. Pelatihan militer itulah yang membuatnya dijerat dengan UU Terorisme dan dijebloskan ke dalam penjara dengan vonis 4 tahun.

Pada saat itu Rifat sama sekali tidak tahu bahwa di Suriah ada ISIS atau Jabhah Nusrah maupun kelompok-kelompok yang lain, apalagi adanya perselisihan di antara kelompok-kelompok itu. Yang ia ketahui adalah adanya mujahidin dari berbagai negara yang ikut berjihad di Suriah. Tidak lebih dari itu.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XLI): Eks Napiter Inisial MI Kembali ke NKRI dan Siap Bantu Pemerintah

Bahkan Rifat mengaku tidak tahu di kelompok mana ia bergabung saat itu dan ia tidak mempermasalahkan hal itu. Yang penting ia ikut arahan Ziyad. Lagi-lagi seperti itu. Di mana Ziyad berlabuh maka ia akan mengiktuinya. Ia baru tahu bahwa ketika di Suriah itu ia bergabung dengan kelompok ISIS adalah setelah melihat video propaganda ISIS di mana ada beberapa orang di dalam video itu yang pernah ia jumpai ketika ia berada di kamp.

Kemudian, salah satu video propaganda ISIS yang menghebohkan adalah video orang-orang–sebagian anak-anak–yang membakar paspor mereka dan disertai narasi bahwa mereka tidak akan kembali ke nagara asalnya. Mereka lebih memilih untuk menjadi warga negara ISIS. Ada fakta menarik di balik video itu. Ternyata paspor yang dibakar bukan paspor orang-orang yang ada di video. Tapi paspor dari orang-orang yang sudah meninggal.[] Shallallahu ala Muhammad

*Tulisan ini disadur dari cerita eks returnis ISIS Rifat yang dimuat di media online ruangobrol.id

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru