34 C
Jakarta
Array

Sehari dalam Setahun

Artikel Trending

Sehari dalam Setahun
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Konon manusia mengalami kelahiran berkali-kali dalam hidupnya. Pertama, tentu kelahiran biologis, yaitu saat keluar dari rahim ibunda. Kedua kelahiran sosial, saat mulai menyadari keberadaan orang lain. Ketiga, kelahiran intelektual, saat mulai menyadari keberadaan akal. Keempat, kelahiran spiritual, saat mulai menyadari keberadaan Tuhan. Mungkin masih banyak kelahiran-kelahiran lainnya.

Tiga kelahiran terakhir adalah soal kesadaran. Orang bisa selalu berada di tengah orang banyak. Namun, selama dia hanya berfikir tentang dirinya sendiri dan menganggap orang lain tidak ada atau tidak penting untuk dipertimbangkan, maka sesungguhnya ia belum lahir sebagai makhluk sosial.

Begitupun, setiap manusia dikaruniai akal sejak lahir. Namun, selama belum menyadari pentingnya akal digunakan secara maksimal agar tindakan berbuah kemaslahatan seluasnya, apalagi secara sadar menggunakannya untuk kejahatan, maka sesungguhnya dia belum lahir sebagai makhluk intelektual.

Demikian pula, orang bisa mengenal Tuhan sejak kecil. Namun, selama belum menyadari pentingnya restu Tuhan dalam setiap tindakan, atau bahkan melakukan kejahatan atas nama-Nya, maka sesungguhnya dia belum lahir sebagai makhluk spiritual.

Agaknya, hanya kelahiran pertama yang memerlukan pihak lain untuk melahirkan kita. Selebihnya, adalah ikhtiyar kita untuk bisa melahirkan diri-sendiri. Karenanya, banyak orang yang sampai umur dewasa bahkan hingga wafatnya tidak mampu melahirkan dirinya sendiri secara sosial, intelektual, maupun spiritual. Sebaliknya, tidak mustahil ada orang yang sudah lahir berkali-kali dalam usia cukup belia.

Sehari dalam setahun, kita diingatkan akan kelahiran biologis kita. Setelah era medsos, peringatan ini semakin bertubi berupa ucapan, doa, dan apresiasi. Saya sangat menikmati momen ini. Karenanya, sebisa mungkin setiap doa kubaca satu per satu biar terkoneksi, sambil terus merapal kalimat “Aamiin YRA. Semoga terkabul juga untuk pendo’anya.”

Sehari dalam setahun, merasakan sensasi spiritual. Seharian, bahkan kadang lebih, terus didoakan secara sambung-menyambung dan personal dari berbagai penjuru kota bahkan negeri untuk sehat, selamat, dan terus menebar manfaat.

Kubayangkan doa-doa tersebut melesat dari berbagai titik berbeda menuju titik sama di mana aku berada. Lalu doa-doa itu bersatu melesat keharibaan-Nya. Sehari dalam setahun diguyur doa-doa indah sebagai bekal melanjutkan perjalanan hidup.

Terimakasih tak terhingga pada semua kawan dan handai taulan atas doa, ucapan, dan apresiasinya. Semoga saya bisa memantaskan diri agar doa dan harapan indah ini bisa terwujud.

Sehari dalam setahun, saya diingatkan untuk tidak hanya menjadi makhluk biologis, tapi juga makhluk sosial, intelektual, dan spiritual. Bismillah!

Cengkareng, 7 September 2019

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru