Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Aleppo – Serangan rudal di kilang minyak darurat di Suriah utara menewaskan empat orang. Selain itu terdapat sejumlah korban lain yang luka parah. Berita setempat mengabarkan lebih dari 20 lainnya luka parah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan serangkaian serangan ini adalah gabungan dari sobotase dan pemberontakan. Dari sejumlah kapal perang Rusia hingga pasukan pemerintah Suriah.
Serangan itu menghantam kilang darurat di provinsi Aleppo pada Jumat malam, menyebabkan kebakaran besar di daerah yang dikendalikan Turki dan pemberontak Suriah.
Pemantau yang berbasis di Inggris melaporkan kematian empat orang, sementara 24 orang lainnya menderita berbagai luka dan luka bakar dalam serangan di dekat kota Jarablus itu.
“Sekitar satu pemberontak Suriah termasuk di antara yang tewas,” ungkap Kepala Observatorium Rami Abdul Rahman. “Para petugas penyelamat menghabiskan waktu berjam-jam mencoba memadamkan api yang menyebar ke sekitar 30 kapal tanker minyak,” ungkap pemantau perang Suriah itu.
Instalasi minyak di bagian Aleppo oleh pasukan Turki telah berulang kali mendapat serangan. Terutama dalam beberapa bulan terakhir ini meskipun Moskow dan rezim Suriah belum mengklaim bertanggung jawab.
Observatorium melaporkan dua serangan rudal semacam itu bulan lalu. “Pada Januari, drone tak terdeteksi juga menghantam kilang minyak di wilayah Aleppo yang dikuasai Turki. Serangan ini menyebabkan kebakaran besar,” papar pernyataan Observatorium.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 387.000 orang. Membuat jutaan orang mengungsi sejak dimulai pada 2011. Berbaga penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah juga kerap terjadi.
Perang itu kemudian berkembang menjadi konflik yang melibatkan ekstremis dan kekuatan asing. Turki telah menguasai beberapa wilayah di Suriah dalam kampanye militer melawan ISIS dan pejuang Kurdi sejak 2016.
