27.3 C
Jakarta

Regulasi Penyebaran Radikalisme Pada Anak Muda Kembali Meningkat

Artikel Trending

AkhbarDaerahRegulasi Penyebaran Radikalisme Pada Anak Muda Kembali Meningkat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Semarang-Regulasi penyebaran radikalisme pada anak-anak muda mulai meningkat. Anak muda dinilai menjadi generasi yang paling rawan terhadap pengaruh radikalisme maupun degradasi moral. Untuk itu, sosialisasi tentang empat pilar kebangsaan wajib menyasar mereka dan dengan cara yang tepat.

Anggota DPR dan MPR, AS Sukawijaya mengatakan, tak sepakat jika sosialisasi hanya dilakukan sebatas seminar saja. Namun mesti dilakukan secara menyeluruh dari semua kalangan dan terus menerus di kehidupan keseharian. Salah satu sasaran utamanya adalah anak-anak muda.

Menurutnya, saat ini banyak sekali kenakalan remaja yang melebihi batas kewajaran. Tak hanya kasus bullying di sekolah, namun juga tindak kekerasan. Contohnya, tawuran antarsekolah.

”Anak-anak muda inilah yang menjadi sasaran radikalisme maupun degradasi moral. Materi empat pilar kebangsaan harus diberikan dengan media yang tepat, bisa melalui konten di media sosial, game, pendidikan di sekolah atau sarana lain yang familiar bagi mereka,” ujar pria yang akrab di sapa Yoyok Sukawi itu pada sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kompleks Stadion Citarum Semarang, Sabtu (4/7).

BACA JUGA  FKUB-Sulteng Tingkatkan Program Penguatan Kerukunan Umat Beragama

Kegiatan itu dihadiri ratusan anak muda dan sebagian dari generasi tua. Yoyok menjelaskan, empat pilar kebangsaan yang ditekankan adalah pengamalan Pancasila, Undang- Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Maka, dalam sosialisasi empat pilar tersebut paparan materi yang disampaikan tidak terlalu banyak. Namun lebih mengajak peserta untuk berinteraksi dan bermain tebak-tebakan.

Sejumlah peserta diminta maju dan diminta menjawab pertanyaan, seperti bunyi lima sila Pancasila atau Ketua BPUPKI. Kenyataannya, ada peserta yang tak hafal Pancasila. Sementara bagi mereka yang berhasil menjawab pertanyaan diberi hadiah.

Staf Yoyok Sukawi, Ali Masadi mengatakan, harus diwaspadai kemunculan fanatisme daerah maupun tak berkembangnya pemahaman kebinekaan, globalisasi dunia, dan kapitalisme. Hal itu mesti dikikis dengan memahami empat pilar kebangsaan dan yang lebih penting adalah mengamalkannya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru