Harakatuna.com. Bondowoso – Paham radikalisme dalam agama menjadi masalah tersendiri yang meresahkan. Perlu kerja serius untuk menumpas radikalisme atas nama agama yang resahkan ormas dan masyarakat ini. Salah satunya melibatkan organisasi keagamaan atau ormas.
Oleh karena itu, para penyuluh Agama Kecamatan Tegalampel Bondowoso, Jawa Timur melakukan silaturrahmi ke kediaman Ketua MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) setempat untuk mejalin sinergi.
Ketua MWCNU Tegalampel Bondowoso, H Syamsul Tahar menyambut baik kunjungan para penyuluh agama tersebut. “Saya ingin sekali terlibat dalam kegiatan mereka yang rata-rata sudah memiliki binaan di 8 desa se Kecamatan Tegalampel,” katanya, Rabu (6/1/2020).
Tahar mengatakan, MWCNU siap bersinergi baik dalam peningkatan pemahaman keagamaan, terutama penangkalan terhadap radikalisme. Serta peningkatan kerukunan antar umat beragama. Ini penting segera dilakukan karena selama ini radikalisme yang mengatasnamakan agama selalu resahkan ormas dan masyarakat secara umum.
“Termasuk pembinaan keluarga sakinah, pemahaman produk halal serta peningkatan ekonomi dan kepedulian pada dhuafa,” terang legislator DPRD Bondowoso tersebut.
Sementara penyuluh agama Tegalampel, Hj Aisyah Araf Sudarman mengatakan, penyuluh agama adalah ujung tombak Kementerian Agama. Apalagi saat ini Kemenag ingin mengimplementasikan Kementerian Agama untuk semua agama.
“Tugas pokok Penyuluh agama adalah melakukan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan dalam bahasa agama,” katanya
Menurutnya, pembangunan bidang agama merupakan upaya untuk mendorong peningkatan kualitas pengetahuan dan penghayatan serta pengamalan umat beragama akan nilai-nilai keluhuran, keutamaan, dan kebaikan yang terkandung dalam ajaran agama. Ini dalam rangka membasmi radikalisme yang resahkan ormas dan masyarakat selama ini.
“Maka secara umum, pembangunan bidang agama ini memainkan peran strategis dalam pembangunan nasional karena dapat melandasi dan menjiwai seluruh arah dan tujuan pembangunan nasional,” terangnya.
Menurutnya, penyuluh agama siap bersinergi dengan MWCNU Tegalampel Bondowoso untuk kegiatan penyuluhan agama. “Sebab kita tak bisa berdiri sendiri dan semua pihak harus terlibat,” imbuhnya.