34 C
Jakarta

Perkuat Literasi Keberagamaan untuk Lawan Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahPerkuat Literasi Keberagamaan untuk Lawan Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Ponorogo – Aktivis gerakan literasi yang juga Ketua STKIP PGRI Ponorogo Dr Sutejo, MHum mengemukakan pentingnya literasi keberagamaan di Indonesia untuk melawan gerakan fundamentalisme, radikalisme dan intoleransi beragama.

“Ke depan, gerakan literasi seperti di ISNU Ponorogo ini diharapkan mampu menciptakan kebudayaan berkeadaban. Semoga bisa menjadi inspirasi gerakan literasi NU secara nasional,” katanya pada peluncuran dua buku. Acara ini mengusung tema “Nalar Kritis Keberagamaan: Menguatkan Ruh dan Hakikat Beragama”. Selain itu juga mengusung “Berislam dengan Kemanusiaan: Telaah Teologis, Filosofis, dan Sosiologis Indonesia”. Acara ini mereka laksanakan di Ponorogo, Jawa Timur, Minggu.

Penggagas Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP). Ini hasil kerjasana dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ponorogo. Ia juga mantan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ponorogo ini mengatakan bahwa literasi itu merupakan jalan pemahaman.

“Literasi juga menjadi jalan pemecahan atas persoalan hidup. Jika ini ditempuh, maka orang yg berliterasi keagamaan, dijamin akan moderat. Orang itu radikal karena mereka kurang literat, satu tafsir, menutup tafsir lainnya,” kata doktor sastra yang telah melahirkan puluhan judul buku berbagai tema ini.

BACA JUGA  Kemenag Aceh Bersama BNPT Akan Perkuat Pencegahan Terorisme

Sutejo yang sebagai salah penasihat ahli di ISNU Ponorogo ini mengaku senang dengan geliat literasi di kalangan NU Ponorogo, khususnya pilar intelektual mudanya.

Peran Penting literasi keberagamaan untuk Misi Profetik

Direktur Institut for Javanese Islam Research (IJIR) Akhol Firdaus sebagai pembedah buku mengatakan gerakan literasi membawa misi profetik untuk melakukan pembebasan terhadap gejala kesadaran palsu yang hidup di tengah masyarakat modern.

Ketua PC ISNU Ponorogo Dr Abid Rahmanu merasa bersyukur atas terbitnya dua buku ini sebagai penanda gerak intelektual muda NU. “Inspirasi senior Sutejo dan Aksin Wijaya, menjadi dinamo gerak ISNU. Kedua buku merupakan karya keroyokan bersama dengan semangat membumikan pesan Islam rahmatan lil ‘alamin. Ragam tulisan ini sebelumnya pernah ditayangkan di media online ISNU, yakni Nyabtu.com ,” katanya.

Sementara Ketua Tanfidiyah PCNU Ponorogo Fatchul Aziz merasa bangga dengan geliat literasi di kalangan NU. “Awal bulan kemarin terbit buku ‘Jejak Sejarah NU Ponorogo’, sekarang PC ISNU meluncurkan dua buku. Intelaktual muda NU tentu akan menjadi pilar-pilar penyangga kekokohan NU ke depan,” katanya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru