32.9 C
Jakarta

Perguruan Tinggi Rentan Terpapar Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahPerguruan Tinggi Rentan Terpapar Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bandung – Maraknya perguruan tinggi yang rentan terpapar radikalisme mengundang kalangan akademisi turut andil menyikapinya dengan serius. Sebagai langkah kongkrit, Institut Tekhnologi Bandung (ITB) mengadakan rapat pleno Forum Guru Besar (FGB). Dalam rapat besar itu, ITB menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius. Alius menyampaikan berbagai berbagai materi pokok terkait radikalisme.

Menurutnya, perguruan tinggi yang rentan terpapar radikalisme telah terjadi di seluruh daerah. “Tidak hanya Perguruan Tinggi tertentu yang bisa terpapar, tetapi semuanya bisa, yang membedakan hanya tebal tipisnya saja. Oleh karena itu kita semua harus waspada dan harus bisa mengidentifikasi hal tersebut. Karena itu bisa saja menjangkiti anak kita, saudara kita, atau lingkungan kita,” tegas Alius usai rapat pleno (FGB) di ITB pada Sabtu (25/1/2020).

MantanSekretaris Utama (Sestama) Lemhannas RI tersebut menyampaikan bahwa dirinya hadir pada acara tersebut untuk berbagi informasi, bertukar pikiran dan memberikan pemahaman kepada para Guru Besar ITB terkait radikalisme dan intoleransi yang terjadi selama ini.

Selain Kepala BNPT, terdapat tiga pembicara lain dari berbagai disiplin ilmu yaitu Prof Dr I Bambang Sugiharto dari Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, lalu dari ITB sendiri tampak hadir Prof Yasraf Amir Piliang dan Prof Tatacipta Dirgantara.

Kampus Terpapar Radiklisme, Perlu Kaji Ualng Pancasila

Para pembicara tersebut memaparkan berbagai macam kajian terkait filosofi Pancasila, penafsiran radikalisme serta bentuk-bentuk implementasi atas komitmen ITB yang telah secara tegas menjunjung tinggi empat pilar kebangsaan dalam tiap kebijakannya.

BACA JUGA  UIN Datokarama dan Densus Polri Sinergi Cegah Radikalisme

Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan, kegiatan tersebut setidaknya bisa memberikan pemahaman secara utuh tentang radikalisme. “Sehingga kita betul-betul bisa mengidentifikasi apa masalah yang ada di tengah-tengah kita dan riil itu. Kita identifikasi dan kita carikan solusinya bersama dengan melibatkan semua pihak, termasuk FGB ini. Dan kita juga lihat tadi ternyata sangat antusias di dalam karena baru menyadari demikian hebatnya permasalahan ini,” katanya.

Kepala BNPT mengharapkan kerjasama dari semua pihak dalam menanggulangi permasalahan radikalisme ini terutama dalam lingkungan perguruan tinggi untuk menjaga para generasi muda penerus bangsa karena hal ini tidak bisa diselesaikan kecuali dengan keterlibatan semua pihak.

Sementaraitu dalam kesempatan tersebut Ketua FGB ITB Prof Freddy Permana Zen menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kepala BNPT dalam rapat pleno FGB ITB tersebut. Pemaparan BNPT telah memberikan pencerahan kepada para Guru Besar ITB terkait pola penyebaran rafikalisme, cara mengidentifikasi serta upaya yang harus dilakukan jika menemukan hal tersebut di lingkungan perguruan tinggi.

“Mewakili FGB-ITB saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNPT yang telah bersedia memberikan ilmu dan pencerahan kepada kami semua. Jika Guru Besarnya itu tercerahkan, maka di bawahnya akan ikut tercerahkan. Banyak para Guru Besar termasuk saya sendiri jadi sadar betul bahwa ini bukan hanya kata orang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BNPT dalam acara tersebut didampingi Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ir. Hamli ME dan Direktur Penindakan BNPT Brigjen Pol. Drs. Torik Triyono, M.Si.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru