28.6 C
Jakarta

Penjajahan Baru yang Muncul Akhir-akhir Ini di Indonesia

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanPenjajahan Baru yang Muncul Akhir-akhir Ini di Indonesia
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Indonesia pernah mengalami masa-masa penjajahan. Tentu, masa itu cukup menakutkan dan meresahkan seluruh warga Indonesia. Mereka hidup penuh dengan tekanan, terhimpit rasa takut, dan diperbudak sesama.

Melihat penjajahan, bagi warga Indonesia, bagaikan melihat penyakit. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan penyakit tersebut. Mereka lawan penjajahan hingga penjajahan hilang dari tanah Indonesia.

Usaha melawan penjajahan benar-benar berhasil. Buktinya, penjajah Belanda dan Jepang kembali ke negara masing-masing. Indonesia kemudian menjadi negara yang merdeka. Tidak tertekan lagi oleh penjajahan.

Kemerdekaan Indonesia memberikan simbol bahwa negara merah putih ini terbebas dari jeratan dan tekanan fisik dan ideologi. Jika salah satunya masih ada yang belum terbebas, maka negara ini masih belum merdeka secara utuh.

Namun, akhir-akhir ini Indonesia masih digempur oleh radikalisme. Banyak kelompok keagamaan yang menekan negara harus berideologi seperti yang dia inginkan. Lihat saja Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan beberapa kelompok radikal lainnya yang menekan Indonesia harus berideologi khilafah dan berganti menjadi negara Islam.

Tekanan ini jelas mengganggu Indonesia yang dibangun di atas dasar religiusitas yang plural, tidak dibatasi satu agama saja, sebut Islam. Sebab, di negara Indonesia ada beragam agama, yang tentunya bukan hanya Islam, tetapi juga ada Hindu, Buddha, dan seterusnya.

BACA JUGA  Rasa Malas Bisa Jadi Penyebab Orang Terpapar Radikalisme

Maka, tidak dapat dibenarkan jika tetiba ada ormas yang menekan Indonesia harus menolak keyakinan lain dan menerima keyakinan sepihak saja. Tekanan semacam ini, meski Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang, jelas termasuk penjajahan baru yang harus dilawan. Indonesia berhasil melawan penjajahan HTI dengan membubarkannya alias menekan balik bahwa HTI tidak lagi legal berpijak di Indonesia.

Penjajahan lain selain HTI yang masih belum mendapatkan perlawanan dari pemerintah adalah Wahabi. Kelompok ini memang tidak sebrutal HTI, tapi ideologi yang tawarkan punya dampak negatif jangka panjang. Bisa-bisa jika dibiarkan negara akan kehilangan budaya lokalnya.

Wahabi tidak segan-segan membasmi praktek keagamaan seperti tahlilan, maulidan, dan lain-lain yang semua itu cukup terjaga tradisinya di Indonesia. Karena, praktek keagamaan semacam ini diklaim syirik, perbuatan yang menyekutukan Tuhan. Klaim ini jelas keterlaluan.

Sebagai penutup, lawan penjajahan baru yang bermunculan akhir-akhir ini. Apa pun bentuknya jika itu penjajahan jelas tidak dapat dibenarkan. Melawan penjajahan sama dengan menyelamatkan masa depan negara dan bangsa.[] Shallallahu ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru