28.9 C
Jakarta

Pengusung Khilafah Mengambil Kesempatan Kampanye Khilafah di Tengah Duka Palestina

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanPengusung Khilafah Mengambil Kesempatan Kampanye Khilafah di Tengah Duka Palestina
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kasus Israel-Palestine tentu menjadi isu yang sangat rumit. Tidak segampang yang dibayangkan oleh banyak orang yang mengklaim kasus Israel-Palestina adalah soal agama. Yakni, agama Islam dan Yahudi.

Kasus Israel-Palestina tak lain dan tak bukan tidak berkaitan dengan persoalan agama. Itu hanyalah kasus politik. Kurang lebih begitu sederhananya. Kalau dikaitkan dengan persoalan agama seperti yang diklaim beberapa orang sungguh sangat tidak masuk akal. Sebab, di Palestina sendiri masih banyak dijumpai warga negaranya yang beragama selain Islam.

Karena persoalan politik, maka kita hendaknya melihat kasus Israel-Palestina dengan pikiran yang terbuka. Jangan sampai menghadirkan masalah yang baru. Semisal, kita ingin membantu Palestina yang tertindas, tapi kita melukai tubuh kita sendiri. Bukankah banyak warga negara Indonesia yang bunuh diri untuk membela Palestina?

Warga negara Indonesia yang membunuh diri sendiri dengan dalih Palestina biasanya adalah kelompok radikal yang gemar mengusung berdirinya khilafah. Secara tidak langsung mereka memanfaatkan isu Israel-Palestina untuk tegaknya khilafah. Memangnya bisa?

Kelompok radikal memanfaatkan isu Israel-Palestina dengan menjadi orang yang paling depan membela Palestina. Meski pemerintah Indonesia sendiri sudah lebih dulu menyatakan pembelaannya terhadap Palestina. Karena, Palestina termasuk negara yang berjasa terhadap kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA  Sudahkah Kelompok Radikal Memerangi Hawa Nafsunya sebelum Memerangi Sesamanya?

Kelompok radikal mencari celah untuk menyerang pemerintah Indonesia dari dalam. Mereka bersikeras menggulingkan pemerintah. Mereka mencoba memperlihatkan citra pemerintah buruk di mata publik. Jika pemerintah terkesan buruk, maka kesempatan mereka menggantinya. Sehingga, proyek khilafah yang mereka gadang-gadang bakal tercapai.

Kita hendaknya tidak mempercayai kelompok radikal yang “sok peduli” terhadap kondisi Palestina. Mereka hanyalah kelihatan di muka, tapi bejat di belakang. Mereka secara tidak langsung merusak Negara Indonesia dari dalam. Karena, mereka akan menggantikan sistem republik-demokratis dengan sistem Khilafah. Sungguh keterlaluan niat busuk mereka!

Padahal, menjaga negara adalah sesuatu yang terpuji. Nabi Muhammad sendiri termasuk salah satu nabi yang sangat peduli terhadap negaranya sendiri. Buktinya, Nabi tidak menerima saat melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Kerinduan Nabi tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Sehingga, segala kerinduan itu diekspresikan oleh Nabi dengan doa. Karena itu, Mekkah menjadi tanah haram dan mulia.

Sebagai penutup, tidak sepantasnya kelompok radikal mengambil kesempatan di tengah duka Palestina untuk kepentingan politik yang mereka usung. Sungguh sangat keterlaluan. Karena, jika kita manusia, mestinya kita berduka di tengah duka orang lain. Bukan, malah bahagia. Apalagi mengampanyekan proyek khilafah.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru