Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Jakarta-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Ammar menilai organisasi masyarakat (ormas) Islam memiliki peran penting dalam pencegahan penyebaran paham radikal. Ormas Islam bisa memberikan pemahaman agama yang benar kepada masyarakat.
“Peran-peran ormas keagamaan utamanya ormas Islam ini menurut kami sangat penting. Kami berharap ormas Islam bisa membantu meluruskan pemahaman-pemahaman menyimpang dari orang-orang yang menjadikan agama sebagai alasan mereka melakukan tindakan kekerasan, yang mana seolah-olah berjuang atas nama agama,” kata Boy dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin, 15 Juni 2020.
Boy Rafli mengatakan BNPT menjalin kerja sama dengan ormas Islam atas pesan langsung dari Presiden Joko Widodo. Tujuannya, agar para ulama dan ormas Islam dapat memoderasi dan meluruskan pikiran-pikiran dari kelompok radikal maupun kelompok pelaku teror.
Pasalnya, kata dia, pemahaman agama yang menyimpang telah berkembang di masyarakat, terutama kalangan anak muda. “Sehingga sangat dibutuhkan orang-orang berpemahaman agama yang moderat untuk meluruskan paham mereka,” kata dia.
Menurut dia, peran ormas Islam dalam penanganan terorisme tidak hanya sebatas di dunia nyata, tetapi juga bisa dilakukan di dunia maya. Ormas Islam dapat ikut serta memberikan literasi kepada masyarakat di dunia maya, sehingga ruang publik tidak hanya diisi orang-orang berpemahaman radikal.
Dia berharap ormas Islam terus hadir di masyarakat. Dengan begitu, ormas Islam bisa terus membantu dalam membentengi masyarakat dari pikiran-pikiran yang salah.
Ketua Umum LPOI yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan ormas Islam yang tergabung dalam LPOI siap bekerja sama dan membantu BNPT dalam pencegahan paham radikal, maupun penguatan empat pilar kebangsaan di lingkungan masyarakat.
Sementara itu, Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalsasi BNPT, Mayjen Hendri Paruhuman Lubis mengatakan ada dua hal penting mengapa ormas keagamaan yang ada di Indonesia menjadi kunci dalam upaya pencegahan paham radikal. Pertama, ormas keagamaan memiliki basis dan akar kuat di tengah masyarakat.
“Dengan basis massa yang cukup besar dan kuat, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan ini berperan besar untuk menjadi partner negara dalam memberdayakan dan mencerdaskan masyarakat, termasuk dalam konteks terorisme dalam upaya membentengi masyarakat dari pengaruh paham radikal,” katanya.
Kedua, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan memiliki otoritas dan kredibilitas yang kuat di tengah masyarakat. Khususnya terkait isu keagamaan dan kemasyarakatan.
