25.7 C
Jakarta

Pemuda Muhamadiyah NTT Tolak Radikalisme Penyebab Perpecahan

Artikel Trending

AkhbarDaerahPemuda Muhamadiyah NTT Tolak Radikalisme Penyebab Perpecahan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kupang-Pemuda Muhamadiyah Nusa Tenggara Timur secara tegas menolak narasi dan sikap-sikap radikalisme yang berdampak pada perpecahan di tengah masyarakat.

Radikalsime bagi pemuda Muhamadiyah merupakan paham yang harus dibendung oleh semua pihak guna menjaga keamanan bangsa.

Dia menyebut, pemuda Muhamadiyah akan melakukan konsolidasi menangkal pemahaman radikalisme ini secara masif di 22 Kabupaten/Kota di NTT.

Pemuda Muhamadiyah sangat konsen dengan isu-isu seperti ini, sehingga berbagai organisasi yang berada pada Pemuda Muhamadiyah juga akan melaksanakan gerakan bersama untuk bersama memerangi hal tersebut.

“Hasil riset pemuda Muhamadiyah membuktikan NTT berada di peringkat kedua dengan nilai toleransi tertinggi dikarenkan adanya kerjasama yang baik dari ulama, masyarakat dan pihak terkait lainnya,” paparnya.

Ia pun menegaskan, selama ini di Pemuda Muhamadiyah juga telah ditekankan agar tidak mengikuti arus dalam tiap persoalan yang ada di NTT, terutama berkaitan dengan singgungan kesukuan dan agama ataupun etnis.

Baginya, hal tersebut akan berakibat pada dengan semakin melebarnya masalah. Pemuda Muhamadiyah, kata Abdullah, secara struktural akan memberi pernyataan melalui satu sumber untuk menghindari panjangnya masalah.

BACA JUGA  Masyarakat Aceh Diminta Antisipasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme

“Kalau kita tidak tauh masalah dan memberikan statemen maka kemungkinan besar akan keluar dari nilai-nilai Pancasila yang kita anut,” tandasnya.

Pemuda Muhamadiyah akan mengawal dan berkomitmen untuk tetap merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui moderisasi agama dan penegasan-penegasan dalam tiap proses perkaderan ditubuh Pemuda Muhamadiyah agar tidak menciptakan pemahaman yang melebar dari Pancasila.

Dibeberkannya, selama ini Pemuda Muhamadiyah juga telah menjalankan proses sosialisasi berkelanjutan dari pusat hingga ke daerah agar tidak memberi pernyataan kepada tiap masalah yang belum diketahui kejelasannya.

“Nusa Tenggara Timur juga menjadi provinsi ke 2 Bertoleransi Tinggi di Indonesia dan kami sangat mengapresiasi dan menghormati TNI POLRI dalam menjaga Kesatuan di Indonesia dengan menolak keras segala bentuk Radikalisme,” tambahnya

Hal tersebut menurutnya, sebagai antisipasi dan dukungan dari Pemuda Muhamadiyah untuk tidak memperkeruh suasana. Apa lagi, telah ada pihak-pihak berwenang yang siap mengakomodir masalah tersebut.

“Salah satu yang menjadi terobosan besar yaitu Pemuda Muhammadiah NTT menolak keras segala bentuk radikalisme dan mendukung penuh Polri dalam mencegah dan meberantas radikalisme terkhusnya di NTT,” pungkasnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru