Harakatuna.com. Jakarta-Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) menyebut toleransi merupakan
bagian dari ajaran agama Islam.
Hal ini idungkap Robikin Emhas, Ketua Tanfidziah PBNU menanggapi laporan soal
larangan perayaan Natal
di Dharmasraya dan Sijunjung, Sumatra Barat.
Menurut Robikin sikap toleran itu ada pemaparan dan petunjuk dalam ajaran
agama. Menurutnya, ajaran agama memberi panduan bagaimana dalam hidup
bermasyarakat orang harus sama-sama berlaku baik, lemah lembut, saling pemaaf,
menghargai.
“Toleransi sesungguhnya juga bagian inheren dari ajaran agama kita. Islam
mengenal konsep tasamuh yang juga sering diterjemahkan sebagai sikap
toleransi,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12).
“Lakum diinukum wa liya diin. Bagi kalian agama kalian,
bagi kami agama kami. Kalau sudah menyangkut akidah tidak boleh kita
pertukarkan […] Biarkanlah mereka lakukan apa yang mereka yakini, sedang kita
fokus pada apa yang kita yakini. Itu intinya.”
Ia lantas memaparkan kisah turunnya ayat tersebut. Menurutnya, hal ini bermula
dari seorang kafir Quraisy menemui Nabi. Mereka menawarkan ide untuk saling
bertoleransi kepada Nabi.
Mereka berkata, “Wahai Muhammad, bagaimana jika kami beribadah kepada
Tuhanmu, dan kalian juga beribadah kepada Tuhan kami. Kita bertoleransi dalam
segala permasalahan agama kita. Apabila ada sebagaian dari ajaran agamamu yang
lebih baik dari tuntunan agama kami, maka kami akan amalkan hal itu.
Sebaliknya, apabila ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu,
engkau juga harus mengamalkannya.” Maka turunlah ayat, “Qul yaa
ayyuhal kaafiruun. Laa a’budu maa ta’buduun.”
Sehingga menurutnya, umat Islam mesti menghargai apa ibadah umat agama lain dan
tidak berbuat keributan. Berpuluh bahkan beratus tahun sebelum Indonesia
merdeka, bangsa kita sudah beragam suku, budaya, dan agamanya. Tetapi para
leluhur bangsa Indonesia bisa hidup rukun, damai, dan saling welas asih.
Selain itu menurut Robikin, prinsip menghargai perbedaan sudah menjadi tradisi
kebersamaan di Indoensia. Sehingga, untuk hidup ditengah masyarakat yang
majemuk warga perlu bersikap lemah lembut, berlaku baik, saling menghormati,
saling menghargai. Sikap yang mengedepankan pendekatan kemanusiaan semacam ini
kemudian yang dikonsepsikan sebagai sikap toleransi. (eks)