Harakatuna.com. Jericho–Pasca dikawalnya pembatalan aneksasi tepi barar Palestina, Israel kembali mengamuk berbagai belahan Palestina. Militer Israel semakin menjadi-jadi melakukan penggusuran dan pembantaian rumah penduduk Palestina. Pasukan khusus pendudukan Israel menyasar ke rumah-rumah warga Palestina di Al-Auja, utara Jericho, di Lembah Jordan, Kamis (11/6).
Dikutip dari berbagai sumber media lokal Palestina, diterangkan bahwa pasukan Israel memadati kampung warga. Hal ini meraka lakukan untuk mendeskreditkan warga lokal. Duktip dari media Wafa, pasukan pendudukan Israel dalam jumlah besar menyerbu Al-Auja. Mereka mendirikan tenda serta menyerbu lebih dari 50 rumah.
Bersamaan itu pasukan Israel melakukan pemeriksaan identitas pemilik dan penduduk, menanyai mereka tentang tanggapan mereka terhadap rencana aneksasi. Pasalnya aneksasi ini sempat mendapat kecaman keras dari pertauan negara-negara Islam di lingkungan Arab Saudi.
Al Wafa menambahkan, warga ketakutan terhadap serbuan pasukan pendudukan itu, mengingat rencana Israel untuk menganeksasi Lembah Jordan. Kondisi merasakan tak karuan ketika ancaman anekasi kembali diserukan oleh pasukan penduduan Israel. Renncana aneksasi ini hendak menguasai daerah Lembah Jordan yang sudah lama dihimpit sengketa.
Sekretaris Dewan Revolusi, Majid al-Fityani mengatakan, tindakan pasukan itu langkah proaktif pihak Israel untuk mempengaruhi moral rakyat Palestina. Hal ini tidak lain bertujuan untuk melakukan jajak pendapat dengan angkatan bersenjata. Sehingga membatasi jumlah warga yang tinggal dalam mengantisipasi tanggal pengumuman aneksasi.
Pihaknya menambahkan, wilayah tersebut merupakan sumber pangan bagi Palestina dan sumber daya air. Karena itulah dalam rangka membatasi ruang gerak masyarakat dan penduduk Palestina pada ummnya, pasukan Israel terus berusaha mencekik orang-orang terdekat lokasi dengan mengisolasinya ke Lembah Jordan.