25.4 C
Jakarta

Palestina; Medan Konflik dan Harapan

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahUlasan Timur TengahPalestina; Medan Konflik dan Harapan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tidak ada tempat di bumi ini yang dapat memberikan kasih, kebencian, dan gairah sekaligus seperti Palestina. Palestina bukanlah negara biasa, Palestina tidak bisa dibandingkan dengan New York, Washington, Paris, London, Moskwa, atau Roma. Palestina adalah negara yang dengan berbagai keunikannya tersendiri, di sana juga hidup pemeluk tiga agama samawi—Yahudi, Kristen, dan Islam.

Ribuan tahun, orang-orang datang mengunjunginya untuk bertemu dengan Tuhan – berziarah. Sejarah panjang mencatat, negara ini telah ditaklukkan, dihancurkan, dan dibangun kembali berulang kalinya. Sudah banyak kota-kota yang ditaklukkan dan dihancurkan, sehingga terciptalah banyak kisah perihal kasih, kebencian dan kegairahan.

Berbicara soal Palestina, memang tidak akan ada habisnya. Peristiwa pada tahun 1948 dan 1967 merupakan dua peristiwa besar yang menyebabkan hilangnya sebagian besar wilayah Palestina dan hak-hak rakyatnya. Pertempuran antara Israel dan Palestina merupakan rangkaian dari sebuah konflik panjang yang berakar sejak lama; bahkan jika diruntut lagi ke belakang, konflik dua bangsa ini sudah terjadi di zaman para nabi.

Konflik Israel dan Palestina berlangsung selama bertahun-tahun dan telah memakan korban yang tidak sedikit. Akibat dari agresi militer ini menyebabkan banyak wanita dan anak-anak yang menjadi korban dan tentara Israel melakukan blokade terhadap Palestina, di mana bantuan-bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan dan peralatan medis yang berasal dari negara lain tidak diperbolehkan memasuki Wilayah Palestina.

Konflik Palestina Terus Berkecamuk

Jika perdamaian adalah jeda antara dua perang, maka orang mati memiliki hak untuk memilih: kami akan memilih keledai. Namun, orang yang hidup itu tak pergi ke kotak suara, bukan karena salju lebat turun tetapi karena kelumpuhan mendadak menimpa penduduk kota, dan ketika mereka membuka jendela mereka, mereka melihat laba-laba memintal jaring mereka di salju dan menjadi buta. Ketika mereka mencoba mendengar apa yang sedang terjadi, badai muncul, suara yang ganas yang tak mereka kenal, dan mereka menjadi tuli. Para astrolog berkata: “Ini adalah kekacauan semesta di pintu kiamat.” Entah kami beruntung atau tidak, sejarawan asing yang ahli dalam takdir dan sejarah lisan kami tidak ada di sini, jadi kami tidak tahu apa yang terjadi pada kami! (Mahmoud Darwish, 2020)

Palestina merupakan tanah suci dan murni. Hal ini dicirikan dengan adanya penghormatan tinggi kaum Muslim atas keberadaan Masjid Al-Aqsa—kiblat pertama dari dua kiblat dalam Islam sebelum orang-orang Muslim menggunakan Ka’bah sebagai kiblat mereka. Tidak ada Muslim di mana pun yang akan menerima atau menyetujui penguasaan Yahudi atas tempat suci itu. Bagaimana jika seorang musuh ditanamkan dengan paksa dan menyusup dengan licik ke tanah Palestina? Tentunya, ini merupakan provokasi karena tidak akan ada Muslim yang tinggal diam dan menyetujuinya.

Namun, hari ini kita menyaksikan, bagaimana kelompok ekstrimis Yahudi mengancam untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa, menghabisi satu per satu rakyat Palestina, membawa bencana yang nyata. Dengan merebut kuasa Palestina dan mendeklarasikan diri sebagai Negara Israel pada 1948, juga pengusiran Arab Palestina dari tanah dan negara mereka sendiri, zionisme mulai mengusahakan secara besar-besaran dan memfasilitasi imigrasi Yahudi ke Palestina dan pada saat itu pula mereka menerbitkan hukum kembali yang diratifikasi pada 1950 (Al-Ghadiry, 2010), dengan mendikte bahwa siapa pun yang termasuk bagian dari kaum Yahudi memiliki hak untuk kembali ke negara tersebut – sebagai seorang Yahudi yang sedang kembali pulang.

Yerusalem; Milik Siapa?

Seperti yang tercatat dalam goresan sejarah, para pemimpin Israel berpendapat bahwa semua permasalahan Yerusalem sudah final; Yerusalem adalah satu, tidak terpisahkan dan menjadi Ibu Kota Israel. Tentu saja, itu hanyalah klaim sepihak dari Israel. Tetapi, sebenarnya, Yerusalem itu milik siapa? Jika pertanyaan itu yang diajukan kepada orang-orang Israel, tentunya jawaban mereka adalah “Yerusalem adalah Ibu Kota Israel, Yerusalem hak milik Israel.” Tetapi, ketika pertanyaan itu diajukan kepada orang-orang Palestina dan juga bangsa Arab, jawaban mereka pastilah, “Yerusalem hanya menjadi milik bangsa Palestina.”

Dengan lantangnya Israel menggaungkan bahwa Yerusalem memang betul bagian dari mereka. Hal itu diperkuat dengan adanya kelegalan internasional atas Yerusalem yang berasal dari Mandat Palestina (Palestine Mandate, 24 Juli 1922), yang mengakui bahwa hubganan historis bangsa Yahudi dengan Palestina dan menjadikan Palestina sebagai national home bangsa Yahudi (Kuncahyono, 2008).

Di sisi lain, bangsa Palestina juga menyatakan bahwa Yerusalem akan menjadi ibu kota Negara Palestina Merdeka di masa mendatang. Semua itu atas dasar klaim agama, sejarahm dan jumlah pendudukan di Kota Yerusalem. Saling klaim antara Bangsa Israel dan Palestina terus terjadi sampai saat ini. Yerusalem menjadi titik sentral yang berkaitan dengan masa depan perdamaian Timur Tengah – atau barangkali sebagai perdamaian dunia. Rasanya, tidak akan pernah selesai konflik antar dua negara ini. Dengan kata lain, tidak akan pernah ada perdamaian di Timur Tengah sebelum permasalahan Yerusalem selesai.

Kemerdekaan Palestina pun masih menjadi angan-angan yang belum terealisasikan. Semua iming-iming terkait kemerdekaannya sungguh terlihat masih abu-abu. Sumber pergolakan, pusaran konflik, perkelahian antar dua bangsa ini belum menemukan titik temu menuju perdamaian.

*Anna Zakiyyah Derajat, Mahasiswa Pascasarjana Konsentrasi Kajian Timur Tengah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Instagram: @annazakiyyahderajat

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru