Harakatuna.com. Taheran – Pejabat Iran menganggap kesepakatan normalisasi antara Israel dan Bahrain adalah pengkhianatan besar pada rakyat Palestina dan tujuan Islam.
Pernyataan itu diungkapkan oleh penasehat khusus urusan internasional ketua parlemen Iran untuk mengomentari kesepakatan antara Israel dan Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik.
“Para pemimpin lalai di Uni Emirat Arab, #Bahrain harus tidak membuka jalan untuk skema Zionis. Mereka harus belajar dari sejarah. Besok terlambat! Garis hidup Amerika Serikat telah usang selama bertahun-tahun,” tweet Hossein Amir-Abdollahian, mantan deputi menteri luar negeri Iran.
Kontrofersi Normalisasi Bahrain-Israel
Adapun Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan dia mengapresiasi langkah penting Israel dan Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik.
“Kesepakatan yang diumumkan itu akan membantu menciptakan stabilitas dan perdamaian di TimurTengah, dengan cara yang mencapai penyelesaian permanen isu Palestina,” papar Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Penasehat media raja Bahrain Nabeel Al-Hamer menyebut kesepakatan perdamaian hubungan Bahrain dan Israel menjadi jalan terbaik untuk menjamin hak rakyat Palestina.
Bahrain menjadi negara Teluk kedua setelah UEA yang membuat kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel.