Harakatuna.com. Jayapura-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua mengimbau umat beragama agar tidak terprovokasi dengan kasus terorisme di wilayah itu. Walau isu ini sangat kencang berhembus di media sosial untuk daerahnya, tapi umat harus terus bersatu.
Ketua MUI Provinsi Papua Syaiful Al Payage di Jayapura, Jumat mengatakan pihaknya tegas menolak segala aktivitas yang berkaitan dengan terorisme karena bertentangan dengan falsafah negara.
Pihaknya meminta agar masyarakat tidak sesekali mengikuti paham yang bertentangan dengan Pancasila. “Saya mengimbau kepada seluruh umat Islam di Papua untuk tidak sekalipun mengikuti pemahaman yang bertentangan dengan Pancasila,” katanya.
Menurut Al Payage, radikalisme dan terorisme sangat terkutuk. Apalagi yang bertentangan dengan toleransi antarumat beragama di Papua, karena hal ini sangat bertolak belakang. Dari itu umat harus waspada agar tidak terjerumus ke dalam kubangan isu terorisme untuk daerahnya itu.
Pihaknya juga dengan tegas menolak segala bentuk tindakan terorisme dan radikalisme apapun bentuknya. “Saya sepakat dengan Sekda Provinsi Papua bahwa tidak ada tempat untuk orang yang menyebarkan terorisme di Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan semua suku, agama dan ras ada di Papua. Sehingga jangan sampai ada lagi umat yang melakukan gerakan-gerakan tersebut.
“Kami mengimbau umat Islam di Papua untuk mendukung penuh program pemerintah daerah setempat yang memberdayakan umat,” katanya.
Dia menambahkan seluruh aspek pembangunan harus didukung oleh umat beragama agar Papua bisa sejajar dengan daerah lain di Indonesia.