31.2 C
Jakarta

Motivasi Diri dengan Waktu Terbaik Menulis

Artikel Trending

KhazanahMotivasi Diri dengan Waktu Terbaik Menulis
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dari sebagian besarnya, banyak orang merasa tidak mempunyai waktu terbaik dan yang cukup untuk menulis. Sulitnya mencari ide kreatif, hingga terbentur dengan aktivitas lain menjadi alasan utamanya. Menulis memang membutuhkan waktu yang tenang dan tepat agar dapat menghasilkan karya yang bagus. Namun, kapan waktu paling tepat untuk menulis?.

Menulis tidak hanya membutuhkan keterampilan belaka. Di dalam dunia kepenulisan, juga harus memperhatikan waktu yang tepat. Waktu menulis yang tepat dapat membantu memunculkan ide-ide baru, sehingga tulisan kita menjadi lebih hidup. Dalam seharian penuh, ada beberapa waktu yang tepat digunakan untuk menulis di antaranya waktu pagi dan malam hari. Waktu ini dinilai lebih efektif untuk menemukan ide-ide baru.

Waktu menulis di pagi hari mempunyai beberapa keuntungan. Pada pagi hari, kita mempunyai mood yang bagus. Dengan mood tersebut, kita akan lebih mudah menumpahkan ide-ide kreatif untuk dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, waktu pagi hari fungsi otak kita akan lebih berpikir kreatif untuk membuat ide-ide yang menarik.

Waktu adalah Motivasi Menulis

Pada malam hari kita mempunyai lebih banyak waktu menulis tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, kita dapat mengambil berbagai peristiwa yang terjadi seharian penuh untuk dijadikan sebagai ide-ide membuat tulisan. Di waktu itulah, kita dapat menulis karangan sederhana mengenai kejadian yang telah kita alami seharian penuh. Pada malam hari juga, kita dapat melepaskan penat dan tidak ada lagi pekerjaan yang harus dikerjakan. Sehingga, kita dapat fokus untuk menulis tanpa memikirkan pekerjaan yang lainnya.

Setiap orang mempunyai pandangan berbeda mengenai waktu yang tepat untuk menulis. mungkin ada seseorang yang menganggap pagi hari sebagai waktu yang sibuk. Mereka harus melakukan berbagai aktivitas di pagi harinya seperti menyelesaikan pekerjaan rumah, bekerja, ataupun sekolah. Selain itu, bagi orang yang terbiasa begadang di malam hari, akan sulit bangun di pagi harinya. Mereka akan memilih untuk tidur daripada membuat sebuah tulisan. Sehingga pagi hari tidak dapat dijadikan sebagai waktu efektif untuk menulis.

Begitu juga ada yang menganggap malam hari tidak tepat digunakan untuk menulis. Waktu itu merupakan waktu yang tepat untuk beristirahat. Tumpukan pekerjaan di pagi hari, membuat fisik kita kelelahan. Suasana tenang di malam hari sangat cocok untuk beristirahat. Selain itu, dia juga harus mengembalikan tenaga untuk pekerjaan di pagi hari. Sehingga berbaring di tempat tidur akan menjadi pilihan utama daripada menulis.

BACA JUGA  Sastra Terjemahan: Dari Diplomasi Kultural Hingga Soal Garapan

 Efektivitas

Sebenarnya semua orang mempunyai waktu tersendiri untuk menulis. Kita tidak bisa menyamakan waktu efektif menulis antara satu orang dengan orang yang lain. Waktu menulis yang dimiliki keduanya sangatlah berbeda jauh. Misalnya waktu menulis antara orang yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan jurnalistik sangatlah berbeda. Waktru menulis untuk seorang buruh pabrik sangatlah singkat. Mereka tidak dapat melakukan aktivitas menulis di waktu bekerjanya.  Mereka hanya dapat menulis di waktu istirahat yang mereka miliki. Sehingga menulis di waktu istirahat menjadi waktu efektif untuk mereka.

 Sedangkan seorang jurnalis mempunyai waktu seharian penuh untuk menulis. Ditambah lagi adanya tuntutan dari atasan yang menetapkan target setiap harinya. Tentu saja hal tersebut akan memompa semangat berkaryanya. Mereka menjadikan menulis sebagai prioritas utamanya. Akhirnya waktu seharian penuh akan digunakan untuk menulis.

Jadi setiap waktu dapat dijadikan sebagai waktu yang efektif untuk menulis. Kita hanya perlu menyesuaikan diri dan kemampuan kita terhadap waktu yang kita miliki. Jika kita seorang pekerja di pagi hari, maka kesunyian di malam hari dapat digunakan untuk membuat tulisan. Namun, jika seharian penuh kita bekerja dan merasa capek di malam hari, kita dapat menggunakan waktu istirahat di sela-sela pekerjaan. Dengan begitu waktu tidak lagi dijadikan alasan untuk tidak menulis.

Jika kita masih kesulitan menemukan waktu efektif untuk menulis, cobalah memilih satu waktu kosong untuk menulis. Teruslah membiasakan diri menulis pada waktu tersebut. Dengan memaksakan diri kita, lama-kelamaan kita akan menjadi biasa. Kita akan terbiasa menulis di waktu tersebut. Sehingga waktu tersebut akan menjadi waktu efektif kita untuk menulis.

Oleh: Muhammad Nur Faizi

Penulis, adalah Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Reporter LPM Metaformosa, dan Pegiat Literasi di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi’ien Yogyakarta.

Hasin Abdullah
Hasin Abdullahhttp://www.gagasahukum.hasinabdullah.com
Peneliti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru