28.4 C
Jakarta

Mossad Israel di Balik Dilarangnya Hizbullah di Jerman

Artikel Trending

AkhbarInternasionalMossad Israel di Balik Dilarangnya Hizbullah di Jerman
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Berlin-Jerman melarang semua kegiatan Hizbullah di negara tersebut. Kementerian Dalam Negeri sekarang mencirikan kelompok politik dan militan sektarian Lebanon. Kesemua organisasi itu secara keseluruhan sebagai “organisasi teroris“.

Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan sebagai pihak yang mendorong Berlin melarang keberadaan dan aktivitas Hizbullah. Mengutip laporan Channel 12, badan mata-mata rezim Zionis itu telah memberikan layanan keamanan kepada negara Eropa. Layanan itu berupa informasi tentang dugaan kegiatan pencucian uang oleh kelompok milisi Lebanon tersebut.

Laporan itu menambahkan bahwa Mossad memberitahu tentang gudang-gudang tempat kelompok Hizbullah. Mereka diduga menghasilkan amonium nitrat ratusan kilogram untuk amonium yang digunakan sebagai bahan peledak.

“Langkah ini adalah hasil dari berbulan-bulan bekerja dengan semua pihak di Jerman,” kata sumber Mossad yang menolak disebutkan namanya kepada penyiar Channel 12.

“Para kepala dinas (keamanan) diminta untuk memberikan bukti eksplisit dan bukti hukum. Mengaitkan organisasi (Hizbullah) dengan aktivitas teroris yang signifikan, dan itulah yang kami lakukan.”

Masih menurut laporan Channel 12, yang dikutip Senin (4/5/2020), data intelijen diberikan tidak lama sebelum keputusan Berlin hari Kamis untuk mengeluarkan larangan menyeluruh terhadap Hizbullah dan kegiatannya.

Membedakan Faksi Politik dan Kelompok Bersenjata Hizbullah

Sebelumnya, Jerman telah membedakan antara faksi politik dan kelompok militan bersenjata Hizbullah. Mereka melarang kegiatan sayap militan tetapi membiarkan kelompok itu beroperasi secara politik.

Para pejabat Jerman belum mengomentari laporan media Israel tersebut, atau laporan dugaan tingkat kerjasama antara badan intelijen Israel dan Jerman. Sumber Channel 12 menggambarkan Bruno Kahl, kepala Layanan Intelijen Federal Jerman (BND) sebagai “teman dekat” Mossad.

Dalam pernyataan Kamis pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Jerman mengumumkan bahwa kegiatan Hizbullah melanggar hukum pidana, dan untuk selanjutnya dilarang di tanah Jerman, termasuk karena seruan kekerasan untuk penghapusan negara Israel.

BACA JUGA  Pakistan Lumpuhkan Tujuh Teroris di Dekat Perbatasan Afghanistan

Larangan itu berarti Hizbullah tidak diperbolehkan untuk menampilkan simbolnya, berpartisipasi dalam demonstrasi, membuat atau mendistribusikan media cetak, audio serta visual, dan asetnya akan disita serta dihanguskan.

Larangan itu juga telah mendorong polisi Jerman untuk menggerebek beberapa asosiasi masjid Syiah yang dianggap terkait dengan kelompok itu untuk mengumpulkan bukti potensi kegiatan kriminal.

Israel dan kelompok-kelompok Yahudi memuji larangan yang dikeluarkan Jerman. Sedangkan Iran dan Suriah, yang telah bersekutu dengan Hizbullah dalam perang melawan gerilyawan dan kelompok teroris di Republik Arab Suriah dalam beberapa tahun terakhir, mengecam keputusan itu.

Teheran menyebut langkah Jerman sebagai tindakan tidak hormat kepada pemerintah dan rakyat Lebanon. Karena peran resmi Hizbullah dalam politik negara itu. Hizbullah memang telah berpartisipasi dalam semua pemerintahan koalisi di Lebanon selama hampir 15 tahun hingga sekarang.

Larangan oleh Berlin itu muncul atas persetujuan Bundestag (Parlemen Federal Jerman) atas resolusi tidak mengikat yang menyerukan agar kelompok itu dilarang akhir tahun lalu.

Hizbullah diciptakan selama pendudukan Israel di Lebanon pada 1980-an. Sejak itu, Lebanon dan Israel berperang berulang kali dan yang paling baru terjadi pada tahun 2006. Saat itu Israel melakukan invasi 34 hari ke Lebanon yang dihentikan oleh gencatan senjata PBB.

Dengan larangan itu, Jerman bergabung dengan mayoritas sekutu NATO-nya. Meskipun Prancis terus secara formal menganggap hanya sayap militer Hizbullah sebagai entitas teroris. Negara-negara lain yang tetap menganggap kelompok itu sebagai organisasi sosial dan politik yang sah. Mereka antara lain China, Kuba, Iran, Irak, Rusia, Suriah dan Venezuela.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru