28.6 C
Jakarta

Modal Apa Saja yang Dibutuhkan oleh Seorang Penulis?

Artikel Trending

KhazanahLiterasiModal Apa Saja yang Dibutuhkan oleh Seorang Penulis?
image_pdfDownload PDF

Penulis adalah seseorang yang menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba dengan sabar menemukan keberadaan kedua di dalam dirinya, dan menemukan dunia yang membuat dia menjadi siapa dirinya saat ini.

Orhan Pamuk

Harakatuna.com – Menjadi seorang penulis adalah menjadi seorang pembaca, maka sebelum menjadi penulis, seseorang sudah pasti telah melewati proses membaca dan pembacaan terlebih dahulu. Lalu muncul pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang mesti dimiliki oleh seorang penulis, modal apa saja yang dibutuhkan oleh seorang penulis?

Maka jawaban-jawaban yang akan kita dapatkan jika kita diskusikan hal ini sebenarnya tak akan pernah selesai. Tapi setidaknya, sepanjang pembacaanku, aku memiliki beberapa hal yang mesti dimiliki oleh seorang penulis, dan tentu saja ini masih bisa kita perdebatkan lebih lanjut.

Modal yang harus dimiliki oleh seorang penulis, pertama adalah niat dan motivasi apa yang menjadikannya ingin sekali menjadi penulis. Niat ini tidak main-main oleh karenanya aku tempatkan di posisi pertama, karena sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. bahwa segala amal pekerjaan tergantung niatnya. Maka menjadi seorang penulis pun demikian, karena apa yang ia niatkan menjadi awal mula ia menapak dalam jalan panjangnya menjadi seorang penulis.

Yang kedua kecintaannya dan kegemarannya terhadap dunia baca dan tulis. Ini adalah hal mendasar yang amat krusial dan prinsipil dari seorang penulis. Oleh karenanya ia menjadi pondasi dasar bagi seorang penulis. Membaca dan menulis adalah komponen utama yang saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Jadi kemampuan dan kemauan untuk melakukan kegiatan ini adalah suatu keniscayaan agar seseorang layak dan sanggup menjadi seorang penulis.

Ketiga, mencintai dunia kreativitas. Ini mungkin terdengar sulit, tapi yakinlah bahwa tanpa mencintai dunia kreasi dan kreativitias, mustahil muncul seorang penulis dengan berbagai macam ide dan kebaruan dalam tulisannya. Maka modal ini teramat sangat penting, bagaimana mungkin seorang penulis tidak memiliki ide penciptaan dan kreativitas di dalamnya. Apa yang mau dia tulis, dan bagaimana tulisan itu menjadi kreatif dan enak dibaca, sehingga orang yang membacanya mendapatkan sesuatu dari sana.

Keempat, memiliki kepekaan. Ini adalah suatu kemampuan seorang penulis untuk menyerap segala macam fenomena dan nomena yang melingkupi dirinya dan lingkungannya. Dengan mengasah kepekaan, seorang penulis akan menjadi kaya batinnya, halus hatinya, dan ia tahu apa yang mesti dilakukan jika ia menghadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ia yakini.

BACA JUGA  Banyak Baca Membuat Tulisan Makin Berkualitas, Benarkah?

Semisal bagaimana ia melihat ketidakadilan di dalam masyarakatnya, melihat kemiskinan di depan matanya, atau melihat ketidakberesan di hadapannya. Ia pasti akan gelisah dengan itu semua jika ia memiliki kepekaan, dan sumber inspirasi atau bahan bakar penulis datang dari kegelisahannya yang kemudian mesti dikeluarkan dalam bentuk karya, atau tulisan, agar ia tidak dihantui dan merasa lega setelahnya.

Kelima, memiliki keyakinan dapat hidup dari sana, dengan kata lain kuat mental. Menjadi penulis kata Muhidin harus siap untuk hidup miskin dan berkekurangan. Kita harus mengakuinya suka atau tidak, karena menjadi penulis di negeri ini masih dipandang sebelah mata oleh calon mertua.

Kita harus sadari bahwa menulis sebenarnya tidak melulu menjanjikan kekayaan, tapi jangan terlalu pesimis juga karena banyak pula penulis yang hidup berkecukupan dari karya-karyanya. Dunia kepenulisan memang menawarkan kreativitas dan imajinasi tak terbatas, yakni dunia kemungkinan.

Itulah beberapa modal yang menurutku mesti dimiliki oleh seorang penulis. Tentu saja semua yang aku tuliskan ini masih sangat terbuka untuk diperdebatkan. Perlu diingat bahwa orang-orang yang menulis adalah orang-orang yang “abadi” dan tak pernah dilupakan oleh sejarah.

Ia selalu ditulis dan tertulis dalam lembaran sejarahnya dan itu artinya ia abadi. Dengan catatan selama karyanya masih dibaca, dibedah, ditafsiri, dibicarakan, dan menimbulkan amarah dan kelucuan. Mungkin saja ini menjadi semacam glorifikasi, namun itu adalah hal yang bisa aku tuliskan tentang dunia satu ini.

Menggeluti dunia penciptaan, mengolah kreativitas, menciptakan sesuatu dari yang tadinya tidak ada menjadi ada, dan menciptakan sesuatu dari kekosongan atau dari keberlimpahan informasi dan memilahnya, itulah penulis.

Atau, seperti kata-kata Orhan Pamuk yang saya kutip di awal tulisan ini bahwa penulis adalah, “Seseorang yang menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba dengan sabar menemukan keberadaan kedua di dalam dirinya, dan menemukan dunia yang membuat dia menjadi siapa dirinya saat ini.” Itulah sejatinya seorang kreator, seorang author, itulah penulis dan modal yang harus dimilikinya. Mari menulis.

Juli Prasetya
Juli Prasetya
Penulis muda asal Banyumas. Tinggal di Desa Purbadana, Kec. Kembaran, Banyumas. Pegiat Bengkel Idiotlogis asuhan Cepung.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru