26.7 C
Jakarta

Militer Iran Sebut Trump Lebih Berbahaya dari Virus Corona

Artikel Trending

AkhbarInternasionalMiliter Iran Sebut Trump Lebih Berbahaya dari Virus Corona
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Taheran – Ali Shamkhani seorang komandan militer senior Iran menyebut Presiden Donald Trump lebih berbahaya dari Virus Corona. Menurutnya, Trump menjadi ancaman yang lebih kejam bagi Iran.

Beberapa saat sebelumnya, Iran bermaksud akan pinjam dana internasional untuk tangani Corona. Namun rencana ini dicegah oleh Trump. Shamkhani mengingat kasus ini untuk menyudutkan Amerika Serikat (AS) yang memblokir upaya Teheran untuk mendapat pinjaman dana dari International Monetary Fund (IMF) tersebut.

Dalam upaya menangani Covid-19. Ali Shamkhani yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Dirinya yang dinobatkan sejak Minggu (5/4/2020) mengatakan, tekanan AS terhadap Teheran. Bahkan lebih besar dengan “kejahatan terhadap kemanusiaan.” Demikian pernyataannya yang dikutip oleh kantor berita Tasnim.

Iran mengajukan pinjaman ke IMF sebesar 5 miliar dollar AS (sekitar Rp 80,68 triliun) pada Maret. Ini adalah pengajuan pertama mereka sejak 1962 saat meminta dana dari badan keuangan yang berbasis di Washington DC dan diawasi oleh PBB tersebut.

IMF telah mengumumkan ada serangkaian dana pinjaman darurat untuk negara-negara termasuk India, Pakistan, dan Afghanistan. Tapi untuk Iran sama sekali tidak mendapat ijin. Shamkhani mengecam keputusan itu.

Trump Lebih Berbahaya dari Virus Corona

Di Twitternya selain menuliskannya sebagai kejahatan terhadap manusia. Pihaknya dia menyebut Trump lebih berbahaya dari virus corona. Dilansir dari Newsweek, dia merujuk pada dugaan langkah tersebut sebagai bukti. “permusuhan sang presiden terhadap Iran”.

Kemudian menurut Radio Farda, belum jelas apakah pengajuan pinjaman Iran telah diblokir. Kabar lain mengemukakan permohonnan  pinjaman ini belum diputuskan oleh IMF.  Iran telah di-blacklist oleh Financial Action Task Force. Bahkan juga dari organisasi internasional anti-pencucian uang dan anti-terorisme.

BACA JUGA  Bela Palestina, Houthi Ancam Tenggelamkan Lagi Kapal Inggris

Sebab Teheran dinilai telah lama mendanai, melatih, dan mengarahkan milisi dan kelompok teroris di seluruh Timur Tengah. Ada kekhawatiran bahwa dana tambahan atau pelonggaran sanksi keuangan dapat memungkinkan rezim menyalurkan lebih banyak uang untuk operasi tersebut.

Diplomasi Iran dan Uni Eropa

Meski demikian, Uni Eropa mengatakan akan mendukung pengajuan dana Iran ke IMF. Uni Eropa telah mengambil pendekatan yang lebih diplomatis ke Iran dibandingkan Trump.  Uni Eropa tetap ambil bagian dalam Rencana Aksi Bersama Komprehensif.

Uni Eropa juga mengatakan akan mendukung permohonan pinjaman dana IMF dari Venezuela. Meski tekanan AS meningkat pada rezim Presiden Nicolas Maduro dan dakwaan terhadap pemimpin itu. Iran telah berulang kali meminta Washington DC untuk mencabut sanksi terhadap Teheran. Setidaknya agar bisa menangani virus corona.

Jumlah kasus Covid-19 di Iran sangat tinggi mencapai 60.500 kasus, dengan 3.739 korban meninggal dan 24.236 pasien sembuh menurut data dari Johns Hopkins University. Para petinggi Negeri “Uncle Sam” menolaknya. Menekankan ada celah jika mencabut sanksi itu. Bagi Iran, sanksi keuangan berarti hanya sedikit perusahaan yang mau mengambil risiko menjalin bisnis dengan Teheran, karena takut akan terjadi pelanggaran terhadap AS.

Para pejabat Iran pun turut mendukung China dalam perang kata-kata antara Washington DC dan Beijing, mengenai siapa yang bertanggung jawab atas wabah di AS. AS saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi yakni 337.933, dengan 9.653 korban meninggal dan 17.582 pasien sembuh.

Kunjungi laman kami untuk berbagi kegiatan melawan radikalisme dan penguatan pilar kebangsaan

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru