30.1 C
Jakarta

Merindukan Prof. Quraish Shihab, Sosok Ulama yang Mencintai dan Dicintai

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanMerindukan Prof. Quraish Shihab, Sosok Ulama yang Mencintai dan Dicintai
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Beberapa hari yang lalu saya ditanya oleh dua orang dosen tentang kondisi Prof. Quraish Shihab yang sedang sakit. Mulanya saya kaget, karena belum mendengar guru saya ini sakit. Setahu saya, beliau sangat aktif berdakwah di media sosial seputar tafsir.

Setelah saya tanya kepada seorang sahabat yang bekerja di Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), sebuah lembaga yang didirikan oleh Prof. Quraish Shihab, informasi bahwa beliau sakit memang benar dan tak lama setelah itu media sosial, salah satunya Kompas, memberitakannya.

Suatu hal yang penting saya ulas dalam tulisan ini terkait sakitnya Prof. Quraish Shihab dan syukur sekarang beliau sudah pulih dan kembali ke rumah beliau, meliputi: Pertama, banyaknya cinta yang diungkapkan oleh murid-murid Prof. Quraish Shihab, baik yang pernah berguru langsung maupun yang belajar di media sosial, berupa doa yang dipanjatkan tiada henti, “Semoga Abi Quraish Shihab segera pulih dan kembali berdakwah di tengah masyarakat!”

Berjuta doa manusia atas kesembuhan Prof. Quraish Shihab jelas sangat membantu kondisi beliau kembali membaik dan itu benar-benar nyata beliau pulih total. Kesembuhan beliau membuat banyak orang bahagia. Sebab, kehadiran Prof. Quraish Shihab sangat ditunggu di tengah-tengah masyarakat. Pertanyaannya, kenapa begitu banyak cinta yang dicurahkan terhadap kehadiran Prof. Quraish Shihab?

Setahu saya, kerena pernah bertemu langsung, Prof. Quraish Shihab adalah ulama yang mencintai siapapun, baik yang sepemikiran maupun tidak, baik yang seagama maupun tidak. Sehingga, cinta yang beliau curahkan kepada orang lain kembali kepada dirinya sendiri. Prof. Quraish Shihab tidak pernah menghina, apalagi merendahkan orang lain dalam berdakwah. Beliau selalu berdakwah dengan sikap yang santun. Tidak pernah beliau menfitnah orang lain dalam dakwahnya, meski beliau sendiri sering difitnah. Sungguh besar cinta beliau!

Kedua, tangisan Indonesia melihat Prof. Quraish Shihab sakit. Negara ini tidak tega melihat tokoh pluralis ini berbaring lemah di rumah sakit. Sehingga, semesta, termasuk Indonesia mendoakan kesembuhannya. Sampai di sini, cinta yang dicurahkan kepada Prof. Quraish Shihab bukan hanya datang dari muridnya, tetapi juga dari semesta, lebih-lebih Indonesia.

BACA JUGA  Membangun Jakarta ala Anies Baswedan

Indonesia begitu sangat cinta kepada Prof. Quraish Shihab tidak lain dan tidak bukan karena cinta beliau kepada negeri ini sangat besar. Buktinya, selama berdakwah, Prof. Quraish Shihab selalu berdakwah terkait pentingnya cinta kepada tanah air. Prof. Quraish Shihab mencintai tanah air, karena itu bagian dari tempat di mana beliau lahir dan dibesarkan. Bahkan, cinta tanah air merupakan bagian dari syariat Islam.

Prof. Quraish Shihab yakin cinta kepada tanah air tidak dilarang di dalam Islam. Meski, ada segelintir orang yang mengatakan cinta tanah air haram, karena bagian dari syirik. Saya pikir, orang yang mengharamkan cinta tanah air bermaksud menghancurkan Indonesia dari dalam. Lebih dari itu, orang ini biasanya lebih pantas dilabeli dengan kelompok radikal.

Kecintaan Prof. Quraish Shihab terhadap Indonesia juga diwujudkan dengan pembumian moderasi (wasathiyah). Moderasi merupakan jiwa Indonesia, sehingga tanpanya negara ini akan hancur dirongrong paham radikal. Moderasi yang diajarkan oleh Prof. Quraish Shihab berupa: pentingnya menghormati perbedaan, memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, dan pembumian dakwah yang ramah dan santun.

Keterbukaan Prof. Quraish Shihab atas perbedaan dapat dilihat dari banyak hal. Salah satunya, rujukan masterpiecenya Tafsir al-Mishbah yang diambil dari berbagai pemikiran, mulai Sunni, Syiah, Muktazilah, hingga Bibel. Sehingga, hidangan tafsir ini berbeda dari beberapa tafsir yang hanya membatasi pada pemikiran tertentu dan menolak pemikiran yang lain. Keterbukaan Prof. Quraish Shihab atas segala perbedaan disebabkan, bahwa kebenaran itu dapat dijumpai dari kelompok yang berbeda.

Sebagai penutup, Prof. Quraish Shihab adalah ulama yang mencintai dan dicintai. Berjuta cinta selalu terpaut kepadanya, sehingga kehadirannya selalu dirindukan. Buat para pendakwah, tirulah Prof. Quraish Shihab. Beliau berdakwah dengan ramah dan santun, sehingga dakwah itu diterima dengan hati. Karena, kata Prof. Nasaruddin Umar, “Sesuatu yang disampaikan dengan hati akan diterima dengan hati pula.”[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru