Setelah Khadijah dan Abu Thalib wafat, Rasulullah saw sangat berduka. Duka yang dalam bukan semata-mata yang wafat seorang isteri dan paman. Khadijah itu pendamping dan penopang perjuangan. Abu Thalib itu pelindung dari gangguan orang kafir. Karenanya,. orang-orang kafir semakin leluasa mengganggu Nabi. Dalam situasi itu, Rasulullah saw diingatkan dan ditegaskan lagi untuk istiqamah.
Selanjutnya, beliau diisra dan dimikrajkan, tidak hanya untuk menghibur, tapi menguatkan ketahanan rohani. Seolah-olah, Allah swt ingin menegaskan bahwa manusia boleh membantu, menopang dan melindungimu, tapi kamu jangan bergantung pada manusia, ketergantungan itu hanya kepada Allah swt. Dalam berbagai keadaan dan suasana, Allah swt diatas segalanya.