29 C
Jakarta

Menguatkan Pancasila Sebagai Filter Masuknya Paham Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarMenguatkan Pancasila Sebagai Filter Masuknya Paham Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Sleman – Paham radikalisme sudah menjalar ke sejumlah unsur di Indonesia. Entah itu instansi pemerintahan, swasta bahkan militer. Namun, di Akademi Militer (Akmil), menguatkan Pancasila menjadi filter bagi masuknya paham radikalisme di kalangan calon-calon perwira TNI.

“Kalau di Akademi Militer memang kan dari mulai rekrutmen kami sudah dites, bagaimana kedalaman pemahaman masalah Pancasila,  kesetiaan dan wawasan kebangsaan, lalu  cinta tanah air. Di situ kami memberikan doktrin-doktrin kepada tarun dan taruni. Belum lagi doktrin tentang Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI,” tegas Gubernur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurrachman. Hal itu disampaikannya usai memimpin ikrar para Taruna dan Taruni serta pensiunan TNI di Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman, Desa Banyuraden, Gamping, Sleman, Senin (2/12).

Dengan pemberian doktrin tersebut serta menguatkan pancasila, ungkap jenderal bintang dua itu, maka akan membentengi masyarakat dari radikalisme. Sehingga diharapkan jika ada pengaruh-pengaruh negatif dari luar termasuk radikalisme, dengan mudah dicegah. Bahkan pihaknya bisa segera menangkap pelaku penyebaran paham tersebut.

“Termasuk dengan kegiatan-kegiatan Praja Bhakti yang sedang kami gelar di Sleman ini. Bahwa kegiatan tersebut tidak menyasar pada fisik saja tapi non fisik, dimana para Taruna-Taruni bisa ikut memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara-cara sekolah di Akmil, lalu memberikan ceramah kebangsaan, cinta tanah air dan lain sebagainya,” papar dia.

BACA JUGA  Pengajian Cinta Tanah Air Dapat Cegah Radikalisme, PBNU-BNPT Satu Barisan

Ikar SDM Tangkal Radikalisme dengan Menguatkan Pancasila

Termasuk kegiatan ikar Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia Maju yang digelar kemarin juga diharapkan bisa menjadi filter masuknya paham-paham negatif di TNI. Faktor kuat untu mencegah radikalisme adalah dengan menguatkan pancasila.

“Kegiatan ikrar ini pertama kali digelar dan akan dilakukan setiap tahunnya. Harapannya juga agar kami bisa membentuk calon-calon perwira yang mau berbaur dengan rakyat membantu masyarakat, karena pada dasarnya TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” ungkap Gubernur Akmi.

Di tempat yang sama, mantan Kepala BIN A.M Hendropriyono mengaku terharu dengan ikrar yang dilakukan para Taruna-Taruni Akmil Magelang itu. Sebagai seorang pensiunan jenderal, Hendropriyono juga menyampaikan kebanggaannya kepada generasi-generasi muda di Akmil.

“Secara pribadi saya bangga ada inisiatif ikrar seperti ini. Diucapkan Taruna-Taruni yang akan menjadi seorang Perwira, bahwa sejak cikal bakalnya sudah ditanamkan satu warisan mental dengan cara yang juga luar biasa,” tandas Hendropriyono.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru