27.3 C
Jakarta

Menghadirkan Islam yang Penuh Rahmah

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanMenghadirkan Islam yang Penuh Rahmah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Islam adalah agama pendatang di Indonesia. Mulanya Indonesia dikuasai agama Hindu dan Budha. Lewat ulama dan para wali Islam diterima dan berkembang pesat sehingga menjadi agama yang menempati kelas wahid di negara pluralistik ini. Namun demikian Islam yang penuh rahmah ini mampu menyetukan warga pluralistik ini.

Pernahkah Anda bertanya kenapa kehadiran Islam disambut secara istimewa dan menjadi agama mayoritas di Indonesia? Pertanyaan ini bukan bermaksud membandingkan agama satu dengan agama yang lain. Sama sekali tidak begitu. Saya ingin membaca nilai tawar yang dihadirkan Islam sehingga kehadirannya menjadi agama yang diganderungi banyak masyarakat.

Di tanah Jawa Islam dibawa oleh sembilan wali atau yang lebih akrab disebut Wali Songo. Melalui sosok wali ini, Islam dihadirkan dengan nilai rahmah, kasih sayang. Islam disampaikan bukan dengan paksaan, karena paksaan itu berkesan bukan dari hati. Islam diajarkan bukan dengan kekerasan, karena kekerasan itu menghadirkan petaka. Islam disebarkan bukan pula dengan menyesatkan agama yang lain, karena sikap penyesatan ini cenderung menggurui dan menyakiti hati.

Menghadirkan sikap rahmah dalam Islam adalah cara terbaik menanamkan cinta dan kesan dalam hati seseorang. Islam dipeluk bukan karena paksaan, namun karena keterbukaan hati yang diketuk dengan sikap kasih sayang. Seseorang yang terketuk hatinya secara otomatis akan terdorong memeluk Islam. Bisa dilihat Deddy Corbuzier yang masuk Islam karena banyak belajar nilai-nilai Islam yang dihadirkan dengan rahmah oleh Gus Miftah. Bahkan, Deddy sendiri ingin menghadirkan Islam kepada anaknya Azka dengan sikap yang ramah, santun, dan damai, sehingga dengannya hati anaknya terketuk mengikuti jejak bapaknya.

Pengaruh Islam yang penuh rahmah begitu besar mengetuk hati seseorang. Bahkan, sifat rahmah ini sering disandarkan dengan Dzat Allah Swt. Saat kita memulai aktivitas, selalu membaca Basmalah yang di dalamnya terdapat dua sifat Allah yang menggambarkan rahman atau kasih sayang-Nya. Dalam Qs. Ali Imran/3: 159, disebutkan: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.

Pada ayat tersebut diuraikan pentingnya menanamkan sikap rahmah dalam berdakwah. Karena, sikap rahmahlah yang dapat mengetuk hati sehingga terbuka dan menerima kehadiran Islam. Sebaliknya, Islam yang dihadirkan dengan sikap ekstremis akan membuat orang lain menghindar dan menjauh, sehingga Islam menjadi agama yang tidak ada pemeluknya. Islam teroris, HTI, FPI, dan beberapa kelompok Islam garis keras yang lain sejatinya belum menjiwai pesan ayat tersebut.

BACA JUGA  Ada Beberapa Hal Kenapa Zakat Fitrah Perlu Dikeluarkan, Apa Itu?

Pada ayat yang lain Allah menegaskan penyertaan rahmah dalam segala aktivitas, termasuk berdakwah. Perhatikan pesan Allah dalam Qs. an-Nisa’/4: 113, yang bunyinya: Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.

Karena itu, penting membumikan Islam penuh rahmah. Nabi Muhammad Saw. sendiri dalam berdakwah selalu bersikap rahmah seperti yang tersebut dalam Qs. al-Anbiya’/21: 107, yang artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Bahkan, kita diajarkan selalu membaca doa yang memohon rahmah Allah, yaitu: (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). (Qs. Ali Imran/3: 8). Islam Nabi adalah agama penuh rahmah. Sementara, Islam Anda agama seperti apa?[] Shallallah ala Muhammad.

[zombify_post]

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru