29.7 C
Jakarta

Menampilkan Kemilau Keindahan Islam

Artikel Trending

KhazanahResensi BukuMenampilkan Kemilau Keindahan Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Judul Buku: Islam yang Mencerahkan & Mencerdaskan, Penulis: K.H. Husein Muhammad, Peresensi: Yanuar Arifin, Penerbit: IRCiSod, Tahun Terbit: Mei, 2020, Tebal: 492 halaman, Kategori: Religion & Spirituality.

Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah agama yang dihadirkan Tuhan untuk menyebarkan relasi kasih sayang dalam kehidupan bersama umat manusia. Cukup disayangkan, sekelompok kecil umat Islam justru begitu gemar menampilkan wajahnya yang begitu garang dan penuh kebencian. Walhasil, wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin pun menjadi tercoreng-moreng. Tuhan tiba-tiba tak lagi menampakkan “Wajah” Lembut, Ramah, dan penuh Kasih.

Buku di tangan Anda ini mengingatkan kita ihwal pentingnya menghargai beragam pandangan dan perbedaan. Apalagi, kita hidup di sebuah negeri yang penduduknya beragam, plural, terdiri atas banyak agama, keyakinan, suku, tradisi/adat istiadat, dan aliran. Melalui buku ini, K.H. Husein Muhammad menggugah kesadaran kita agar sudi menerima “liyan”, hidup berdampingan, bahkan memberikan perlindungan terhadap keyakinan keagamaan “yang lain”.

Buku ini ditulis secara apik oleh seorang kiai yang dikenal luas begitu santun menyerukan pesan-pesan cinta, kasih, dan damai. Buku yang terdiri atas lima bagian ini mengupas secara mendalam, tentu dengan referensi khazanah klasik yang begitu dominan, tentang beragam tema keislaman. Bisa dibilang, buku ini sejatinya hendak mengajak kita untuk memikirkan kembali pemahaman Islam kita, apakah ia sudah sesuai dengan tuntunan yang diteladankan oleh manusia terkasih, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebagaimana sudah saya katakan, buku ini terdiri atas lima bagian penting. Tiap-tiap bagian terdiri atas beberapa tulisan/kajian. Bagian pertama yang menggarap tema kesempurnaan Islam, misalnya, terdiri atas delapan tulisan, yakni “Islam: Agama Keselamatan dan Kedamaian”, “Islam sebagai Rahmat lil Alamin”, “Keadilan Islam”, “Islam dan Kebebasan Beragama”,  “Islam dan Demokrasi”, “Memaknai Toleransi dalam Islam”, “Makna Islam Kaffah; Analisis Historis dan Kontekstual dalam Kajian Literatur Islam Klasik”, dan “Golongan yang Selamat”.

Dalam keseluruhan tulisan tersebut, K.H. Husein Muhammad menekankan betul-betul pentingnya kita sebagai umat Islam berjuang tanpa lelah dan terus menerus untuk menghormati kesucian martabat orang lain, mengalahkan kecondongan hati untuk bersiap egois, dan menempatkan orang lain meski berbeda di dalam hati kita sebagai makhluk ciptakan Allah Ta’ala yang setara, sederajat. Sebab, yang membedakan kita dengan manusia lain di hadapan-Nya tiada lain ialah tingkat ketakwaan kita kepada-Nya, bukan karena hal-hal yang lain.

Dalam bagian-bagian selanjutnya, K.H. Husein Muhammad tetap konsisten untuk menggarap visi dan misi Islam sebagai agama rahmat, penuh kasih dan sayang. Tema yang digarap pada bagian kedua, misalnya, ialah tema agama sebagai ruh. Apa yang dimaksud dengan agama sebagai ruh? Yakni, adalah kesadaran kita untuk mengkontekstualisasikan dan membumikan prinsip-prinsip ajaran agama (Islam) ke dalam ruh kehidupan sehari-hari kita, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial.

BACA JUGA  Membangun Keluarga Pancasilais Penjaga Negeri

Sementara, pada bagian ketiga, K.H. Husein Muhammad menggarap secara serius tema hidup berdampingan dengan nonmuslim. Dalam tema ini, hal-hal yang menjadi penting untuk dibicarakan, dan tentu diperjuangkan ialah kesadaran kita untuk sudi bekerja sama dengan nonmuslim, bahkan melindungi dan menjaga diri mereka, berikut keyakinan dan rumah ibadah mereka. Beliau mengatakan, “Setiap orang oleh agama dituntut untuk melakukan perlindungan terhadap ‘yang lain’. Dan, perlindungan terhadap keyakinan keagamaan “yang lain’ membawa konsekuensi logis pula bagi perlindungan terhadap tempat-tempat peribadatan masing-masing, karena Tuhan juga membela dan melindunginya.”

Selanjutnya, pada bagian keempat, K.H. Husein Muhammad membincang tema besar yang tampaknya selalu salah dipahami oleh sebagian umat Islam, yakni tema jihad versus ijtihad. Tema besar ini tentu saja mensyaratkan kita untuk benar-benar kembali memikirkan pemahaman kita, apakah sudah relevan dan sejalan dengan ajaran wahyu dan akal? Sebab, kedua hal ini sudah semestinya dikompromikan agar melahirkan suatu pemahaman agama yang utuh, tidak terpotong-potong. Sebagaimana dituturkan dalam buku ini, para intelektual muslim yang jujur pastilah berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara teks-teks Tuhan dengan kebenaran akal budi dan kenyataan. Sebab, keduanya datang dari Allah Ta’ala.

Kemudian, dalam bagian terakhir (kelima) dari buku ini, K.H. Husein Muhammad membincang tema yang boleh jadi menjadi concern-nya selama ini, yakni perlindungan dan pemberdayaan perempuan. Dalam bagian ini, sudah barang tentu bahwa beliau menggugat pandangan-pandangan paradoks, ambigu sekaligus penuh dengan nuansa-nuansa yang merendahkan, menguasai, dan menindas perempuan yang tampaknya masih begitu bercokol di sebagian pikiran umat Islam. Bahkan, dalam buku ini, beliau menyerukan dengan lantang prinsip tauhid sebagai prinsip utama keadilan dan kesalingan antara kaum laki-laki dan perempuan.

Demikianlah substansi atau pokok inti yang dihadirkan buku ini di tengah-tengah kita. Dengan hadirnya buku ini sudah barang tentu kita diharapkan mampu merefleksikan secara baik pemahaman Islam kita dengan berdasar pada sumber-sumber yang autentik dan beriringan mesra dengan dinamika keilmuan yang terus bergerak maju, dan juga realitas kehidupan kita yang begitu kompleks. Dengan kata lain, kita dituntut secara epistemologis untuk berislam secara cerdas, sehingga Islam yang kita tampilkan bukanlah Islam yang mencemaskan, melainkan Islam yang mencerahkan. Pastinya kita tidak ingin Islam yang sudah diperjuangkan secara berdarah-darah oleh generasi pendahulu menjadi ajaran yang tak lagi mampu menampilkan kemilau keindahannya, ya, ‘kan?

 

Yanuar Arifin, Penulis dan editor buku-buku keislaman, tinggal di Yogyakarta.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru