32.1 C
Jakarta

Membagikan Pengetahuan Melalui Menulis

Artikel Trending

KhazanahLiterasiMembagikan Pengetahuan Melalui Menulis
image_pdfDownload PDF

Aktivitas menulis memiliki sensasi tersendiri bagi mereka yang melakukannya. Kemampuan memilih dan mengolah kata perkata yang kemudian diuntai dalam sebuah kalimat dan menjadi tulisan adalah kepandaian. Karena itu siapapun yang memilih profesi menulis adalah pilihan cerdas karena di sana pengetahuan dan intelektualnya akan terlatih, terlebih ia akan selalu berpikir kritis dan memiliki kemampuan analisa terhadap sesuatu.

Menulis sebuah tulisan pendek juga dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 5%.Dengan menulis sebuah buku, fungsi otak akan meningkat sebanyak 10% hingga 20%. Menulis buku setebal “Laskar Pelangi” atau buku setebal “Harry Potter”dapat meningkatkan fungsi otak sebanyak 20%” (Aleysius H. Gondosari).

Tidak itu saja, seorang penulis selalu rela  berbagi ilmu dengan pembaca. Menulis sesuatu jelas dipahami adalah kegiatan berbagi. Berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman, berbagi informasi dan terkadang berbagi ide. Hal ini menjadi bukti bahwa menjadi penulis memiliki kesempatan yang begitu luas untuk semakin dekat dengan khalayak dalam khazanah pengetahuan dan juga khazanah kebaikan.

Thahar (2008:12) yang mengatakan kegiatan menulis adalah kegiatan intelektual. Seorang yang intelektual ditandai dengan kemampuannya mengekspresikan pikirannya melalui tulisan dengan media bahasa yang sempurna. Jadi jika mengacu kepada ungkapan ini maka menulis tentu saja bisa dipahami sebagai bentuk aktivitas yang mengajak orang-orang menggunakan kemampuan intelektualnya agar mampu mencerna sesuatu yang dibacanya hasil tulisan dari seorang penulis.

Maka dari itu, seorang penulis yang baik maka tentu saja akan mengajak pembaca untuk merenungi apa yang dibacanya sehingga akan menghasilkan manfaat bagi pembacanya. Sehingga dengan begitu adanya tak bisa dipungkiri bahwa menulis adalah hal yang baik dan sangat penting bagi masyarakat karena aktivitas menulis selalu mengajak orang untuk berpikir kritis dan terkondisikan selalu haus akan pengetahuan yang belum diketahuinya.

Menariknya, seorang penulis selalu memilih tema yang menarik dan membuat penasaran pembaca. Banyak hal yang sesungguhnya bisa disampaikan penulis kepada pembaca sesuai bakat dan minat penulis itu sendiri. Penulis bidang  politik akan menghadirkan tulisan politik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Penulis bidang olahraga akan menghadirkan tulisan yang bertema olah raga untuk pembaca dan penulis bidang  budaya akan menulis persoalan budaya yang penting bagi khlayak umum.

Jadi jika demikian adanya, maka seorang penulis bisa memilih spesialisasi dari profesi kepenulisannya.  Bidang yang ditulisnya bisa digeluti secara serius. Sehingga seorang penulis ytang telah menentukan spesialisasi tadi maka yang bersangkutan akan melhap referensi-refenresnsi yang terkait dengan hal itu untuk menghasilkan tulisan-tulisan secara mendalam bidang yang dimaksud. Sehingga pembaca yang juga memiliki minat kepada bidang tersebut akans elau menunggu tulisan-tulisan yangd ibutuhkannya untuk dibaca yang berfungsi untuk menambah wawasannya.

BACA JUGA  Spirit Literasi: Aku Menulis Maka Aku Ada

Karenanya, sebagai penulis yang baik dan profesional dia akan merasa tak puas dengan tulisan-tulisan yang dihasilkannya, melainkan dia membiasakan mengasah dirinya dengan melahap berbagai referensi yang ada sehingga ketika dirinya menulis untuk pembaca maka tulisan yang dihasilkannya takkan garing dan tulisannya yang dihasilkannya selalu relevan dengan kondisi aktual yang ada. Tak mengherankan jika tulisan dari penulis seperti ini dinantikan oleh pembacanya dalam berbagai media yang ada. Sebab tulisan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan bagi orang yang membacanya.

Penulis yang baik adalah penulis yang ingin selalu berbagi epngetahuan dengan pembacanya. Hal-hal baru dan dirasa sangat bermanfaat bagi pembaca maka akan selalu dibagikannya. Kecerdasan seorang penulis tidak sebatas merangkai akata agar tulisannya enak dibaca semata, melainkan lebih dari itu, isi tulisannya selalu terdapat pengetahuan yang dibutuhkan oleh pembaca. Secara bahasa tulisan selalu mengalir dan selain itu setelah membaca tulisan itu maka pembaca merasa pengetahuannya bertambah. Jika hal ini dirasakan pembaca maka penulis tersebut telah berhasil berbagi pengetahuan melalui tulisannya.

Dengan begitu adanya, maka penulis pun ibarat guru yang bisa berbagi pengetahuan dengan muridnya. Ya, diasadari atau tidak bahwa menulis sama artinya seperti peran seorang guru kepada muridnya. Artinya, dengan banyak orang yang membaca tulisannya maka dengan begitu tentu saja terjadi transfer pengetahuan dan itu besar sekali manfaatnya. Dari apa yang dilakukannya, penulis bersangkutan bukan saja bertambah ilmunya melainkan ia pun meraih pahala karena ilmunya akan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang membaca tulisannya.

Jelas di sini peran seorang penulis semakin terlihat dan banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh penulisnya. Pertama, dengan berbagi ilmu maka dengan sendirinya ia akan bertambah ilmu dengan apa yang telah dibagikannya kepada pembaca. Kedua, tulisan-tulisannya akan senantiasa dibaca oleh pembaca.

Ketiga, kemampuan menulisnya akan semakin meningkat karena semakin hari akan semakin bertambah ilmunya. Keempat, sebagai penulis dia akan dikenal redaksi dan pembaca sehingga namanya dikenal dan selalu ditunggu tulisan-tulisan selanjutnya dan kelima, yang jelas penulis akan mendapat pahala dengan berbagi pengetahuan  kepada pembaca.

Tentu saja, dengan memahami hal ini maka sebagai penulis pantas untuk tetap eksis menjadi penulis yang bisa berbagi manfaat dengan pembaca. Penulis yang baik adalah penulis yang bersuaha selalu menghasilkan tulisan terbaiknya serta intinya ia akan menulis sesuatu yang bisa memberikan pengetahuan dengan pembacanya.

Deffy Ruspiyandy
Deffy Ruspiyandyhttps://www.www.harakatuna.com/
Penulis artikel di berbagai media massa cetak dan online, Penulis ide cerita di beberapa TV Swasta, bermukim di Bandung.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru