25.3 C
Jakarta

Membabat Habis Wahabi di Indonesia

Artikel Trending

EditorialMembabat Habis Wahabi di Indonesia
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Wahabi merupakan sebutan bagi pengikut ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab (w. 1793 M), seorang tokoh yang diklaim oleh pengikutnya sebagai pemurni tauhid. Banyak orang menyebutkan ia lahir di Uyainah, Najd, 70 km dari arah barat laut Kota Riyadh, Arab Saudi sekarang.

Sebagian yang lain menyebutkan bahwa Wahabi dinisbatkan kepada Abdul Wahhab bin Rustum yang memang Khawarij. Ini dilakukan untuk menghindari sorotan buruk dari kaum Muslimin yang telah menyaksikan sejarah kelam Wahabi di masa lampau maupun sekarang ini.

Apa pun itu, sejarah panjang Wahabi adalah tanduk setan dari Timur. Kehadiran ajaran Wahabi menjadi sebab merenggangnya keharmonisan umat Islam di seluruh dunia, yang ditandai dengan kemunculan pemahaman takfīr (mengakfirkan), tasyrīk (memusyrikkan), tabdī’ (membid’ahkan) dan tadhlīl (menuduh sesat) kepada mayoritas umat Islam, bahkan kepada ulama besar Ahlussunnah wal Jama’ah sendiri.

Sekarang, pemahaman Wahabi terus menggerus keras terhadap golongan yang dianggap mereka sebagai thaghut (kelompok yang tidak berhukum dengan hukum Allah) dengan mempertentangkan khasanah lokal dengan ideologi. Seperti misalnya memberi label bid’ah terhadap praktik tahlilan, sedekah bumi, dan lain sebagainya.

Bahkan akhir-akhir ini Wahabi melakukan pengharaman terhadap musik. Ini persis seperti perlakuan semasa hidup Muhammad bin Abdul Wahhab, yang pernah menghancurkan kubah para syuhada, makam ulama, penghancuran pohon-pohon besar, dan simbol-simbol keagamaan dengan alasan semua itu syirik.

Sebagai ajaran radikal dan intoleran, Wahabi kini telah menancapkan napasnya di dalam institusi pendidikan, BUMN, partai politik, hingga terang-terangan mendirikan ormas pengasong khilafah. Yang terjadi belakangan terlihat dari maraknya generasi muda yang mudah resisten terhadap perbedaan ajaran agama.

Disusul dengan tindakan radikal seperti menolak bertetangga dengan yang berbeda keyakinan, mengkafir-kafirkan yang berbeda paham-keyakinan. Bahkan, mereka mendirikan perumahan eksklusif, membuat tatacara hidup semaunya seperti membuat pasar dirham, anti Pancasila, anti NKRI, dan mengajak orang lain berpaham seperti kelompok mereka.

BACA JUGA  Bencana Ajaran Wahabisme Sumber Duka Bangsa

Sekarang, Wahabi tengah gencar mempromosikan pahamnya lewat media sosial. Kajian-kajian Wahabi semarak di berbagai media sosial, baik di Youtube, Tiktok, dan Instagram. Mereka sangat fasih memanfaatkan gelombang media sosial melalui konten-konten bernapaskan takfiri dan intoleran. Ini dilakukan karena mereka tahu bahwa generasi hari ini lebih banyak hidup di media sosial ketimbang hidup di dunia nyata.

Penyebaran paham Wahabi kini dilakukan di media sosial. Fakta wabah pengkafiran, pemusyrikan, pembid’ahan, dan upaya menanamkan keraguan yang dilakukan oleh kaum Wahabi menjadi fakta sosial yang perlu diwaspadai. Mereka bergerak secara simultan dan dalam kebodohan dan kejumudan sekadar menjebak dan mengaburkan kebenaran Islam moderat yang sesungguhnya.

Gerakan Wahabi perlu diwaspadai dalam konteks pemaksaan kehendak pemikirannya kepada generasi muda sekarang. Modus Wahabi, melakukan kekerasan secara doktrinal, intelektual, dan psikologis dengan menyerang siapa pun yang berbeda dengan mereka sebagai murtad, musyrik dan kafir.

Selanjutnya, setalah melakukan indoktrinasi tersebut, antek-antek Wahabi ini juga melakukan serangan fisik dengan cara militeristik fisik dengan cara amputasi, pemukulan dan bahkan pembunuhan. Sebagai sebuah gerakan dari hasil indoktrinasi agama, antek Wahabi menyebut bahwa apa yang dilakukannya sebagai dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar yang menjadi intisari ajaran Islam. Inilah bahayanya.

Wahabi sebagai tanduk setan ini akan melebar bahkan akan terus tumbuh meluas manakala pemerintah, ormas keagamaan, dan umat Islam Indonesia tidak segara bersuara. Tanduk setan mereka kini sudah besar, perkasa dan siap menyungkurkan umat Islam lainnya. Dan umat Islam Indonesia tinggal pilih: apakah akan terus menerima doktrinal dan perlakuan keras Wahabi kepada sesama umat Islam, atau memilih untuk mengakhirnya dengan cara membabat habis semua ajaran Wahabi di Indonesia dengan cara apa pun.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru