Harakatuna.com. Sumbawa Barat — Guna merespon maraknya pemahaman-pemahaman baru ditengah masyarakat, Forum Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (Format) kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar Diskusi tentang pencegahan paham radikalisme dan terorisme.
Kegiatan yang digelar dilantai dua aula pertemuan kantor Kecamatan Taliwang pada Rabu, (23/9/2020). Diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat berjumlah kurang lebih sebanyak 40 orang. Tentunya, keberlangsungan kegiatan tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Ketua Format Sumbawa Barat, Ifan Supriadi,S.Pd.i dalam sambutannya mengatakan bahwa KSB sedang dalam ancaman kelompok yang beraliran radikalisme dan terorisme, gerakan yang dibangun sudah cukup masif dimasyarakat dan kelompok tersebut sudah menyebar luas di kabupaten Sumbawa Barat.
“Sehingga saya berharap diskusi yang digelar untuk bisa merumuskan semua persoalan yang terjadi di masyarakat desa masing-masing” katanya.
Ormas Islam Harus Tangkal Radikalisme
Irfan Supriadi yang juga merupakan Pengurus PCNU Sumbawa Barat menyebutkan dari hasil kajian yang dilakukan dilapangan. kita lihat dari sejauh mana identitas paham ini sudah dikenal ditengah mansyarakat,
“kami pastikan masih belum banyak yang mengenal paham ini apalagi mengetahui tujuan dari kelompok penganut paham ini. Bahasa kreennya Personal Branding kelompok ini masih belum semua mengetahui siapa mereka, dari mana mereka, maksud mereka kesini apa” jelasnya.
Oleh karena itu dalam diskusi yang digelar akan juga disajikan terkait dengan maksud dan tujuan hingga strategi yang dibangun oleh kelompok-kelompok Radikal tersebut.
Dalam kesempatan yang sama intelektual Muda Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumbawa Barat Abdul Gafar, S.AP Mengatakan yang perlu diantisipasi oleh masyarakat adalah ketika ada dakwah atau ceramah yang menjurus pada menghilangkan kepercayaan masyarakat terlebih ingin merongrong pemerintahan yang Sah
“Biasanya mereka lebih pada perubahan sistem yang berlaku di Indonesia yang kemudian ingin digantikan dengan menerapkan system baru yang mengarah pada kekhilafahan” ungkapnya.
Pihaknya menjelaskan jika menemukan atau mendapati kelompok atau personal yang intoleransi, dengan narasi menyimpang. Jangan langsung menjustifikasi bahwa mereka benar termasuk dalam kelompok tersebut,
“Ada baiknya melaporkan dengan bercerita dalam kertas laporan dan dikirimkan ke Format maupun NU. Teman-teman bisa mengunjungi saya pribadi atau Lembaga Format KSB” pungkasnya.