31.2 C
Jakarta

Makna Kafir dalam Al-Quran Beragam

Artikel Trending

Asas-asas IslamAl-Qur’anMakna Kafir dalam Al-Quran Beragam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Kata kafir dan turunannya terulang ratusan kali dalam al Quran, Abu Hilal al Askary mengatakan bahwa secara bahasa al kufr bermakna menutupi, orang Arab bisa mengatakan:

الليل كافِر

“Malam adalah Kafir”

karena malam menutupi segala sesuatu dengan kegelapannya.

كَفَر الغمامُ النجومَ

“Mendung menutupi bintang”.

Orang yang menanam disebut Kafir, karena ia menyembunyikan/menutup benih di dalam tanah,

Kufur nikmat disebut kufur karena menutupinya. (al Wujuuh wa an Nadhaair fi al Quran)

Diantara beberapa makna dari kata kafir dalam al Quran, adalah:

1- Makna yang paling terkenal yaitu lawan dari keimanan, ini nampak dalam firman Allah QS at Taghoobun 2 berikut:

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنكُمْ كَافِرٌ وَمِنكُم مُّؤْمِنٌ( التغابن ٢)

Dialah yang menciptakan kamu, lalu diantara kamu ada yang kafir dan ada yang mukmin.

atau dalam firman Allah berikut:

فَمَن شَاء فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاء فَلْيَكْفُرْ (الكهف ٢٩) .

Barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.

2- Lawan dari ketaqwaan, ini bisa dilihat dalam firman Allah dalam QS az Zumar 71-73:

وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا (الزمر ٧١)

Orang-orang kafir digiring ke neraka jahannam secara berombongan…

yang diikuti oleh firman Allah berikut:

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا (الزمر ٧٣) .

Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan…

Kekafiran dalam makna kedua ini bukan termasuk kafir aqidah, ia lebih dekat dengan makna “Pelanggaran/kejahatan”(الإجرام), ini dikuatkan dengan ayat ayat yang senada seperti:

يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا * وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا (مريم ٨٥ـ٨٦)

Pada hari Kami mengumpulkan orang orang yang bertaqwa kepada Yang Maha Pengasih bagaikan kafilah yang terhormat.

Dan Kami akan menggiring orang yang durhaka ke neraka jahannam dalam keadaan dahaga.

Atau dalam ayat berikut:

أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ (ص ٢٨)

Atau pantaskah Kami mengganggap orang orang yang bertaqwa sama dengan orang orang jahat.

3- Lawan dari syukur atau ingkar kenikmatan, ini bisa dilihat dalam ayat berikut:

BACA JUGA  Mudarosatul Quran, Kebiasaan Rasulullah di Bulan Ramadhan

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (إبراهيم ٧)

Jika kamu bersyukur,  niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari, maka pasti azab-Ku sangat berat.

Juga dalam firman Allah:

وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (لقمان ١٢)

Dan barang siapa bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.

dan dalam ayat berikut:

إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا (الإنسان ٧٦)

Ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.

Kafir dalam makna ini bukan termasuk kafir aqidah.

4- Lawan dari amal sholih, yakni berbuat kerusakan,  ini bisa dilihat dari firman Allah dalam ar Ruum 44:

مَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْره وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ (الروم ٤٤) .

Barangsiapa kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya, dan barangsiapa beramal sholih maka mereka menyiapkan untuk diri mereka sendiri (tempat yang menyenangkan).

Kafir dalam ayat ini bukan bermakna kafir aqidah, melainkan bermakna berbuat kerusakan, karena lawan beramal sholih adalah merusak (الفساد) sebagaimana dalam ayat berikut:

أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي الْأَرْضِ (ص ٢٨) .

Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang beriman dan beramal sholih sama dengan orang yang berbuat kerusakan di bumi?.

5- Bebas atau tidak ada keterkaitan, ini bisa dilihat dalam firman Allah berikut:

كَفَرْنا بِكُمْ (الممتحنة ٤)

Kami mengingkarimu.

juga dalam ayat:

يكفُرُ بَعضُكم ببَعضٍ (العنكبوت ٢٥)

Sebagian kamu akan saling mengingkari…

dan dalam ayat:

إنِّي كفَرْتُ بما أَشْركتُمُونِ (إبراهيم ٢٢)

Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah).

Kesimpulan dari paparan singkat di atas adalah: Makna kafir dalam al Quran, bermacam-macam, ia bisa berarti kafir dalam aqidah, berbuat pelanggaran, mengingkari kenikmatan Allah,  berbuat kerusakan dan pengingkaran keterkaitan/hubungan…Pemaknaan ini bisa diamati melalui konteks ayat dan kaitannya dengan ayat yang lain.

Wallahu A’lam.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru