29.3 C
Jakarta

Mahasiswa Unsyiah Tangkal Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahMahasiswa Unsyiah Tangkal Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Banda Aceh – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H mengajak ribuan mahasiswa Universitas Syiah Kuala untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme. Ajakan ini ia sampaikan kepada Mahasiswa Unsyiah dalam kuliah umum “Resonansi Kebangsaan & Bahaya serta Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme” yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis 31 Oktober 2019.

Dalam penyampaiannya, ia menegaskan jika saat ini kedua paham tersebut semakin mudah disebar dengan kemajuan teknologi. Handphone menjadi salah satu media ampuh dalam menyebarkan pikiran-pikiran buruk. Hampir setiap orang di Indonesia memiliki akses untuk menerima dan menyebarkan informasi. Bahkan, para teroris menggunakan media sosial dalam menyebarkan pahamnya.

“Salah satu target doktrin mereka adalah mahasiswa karena dianggap masih muda, emosi belum stabil, memiliki semangat tinggi, dan sedang mencari jati diri. Para mahasiswa perlu kewaspadaan terhadap hal ini,” ujar Suhardi.

Untuk itu lanjutnya, dibutuhkan sifat tabbayun dan kroscek setiap kali menerima informasi. Terlebih lagi saat ini, berita hoax begitu banyak beredar. Ia juga mengajak para civitas akademika perguruan tinggi untuk berperan dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme. Para akademisi dapat berperan sebagai agen perubahan sekaligus memberikan koreksi konstruktif positif kepada penyelenggara negara.

BACA JUGA  Cegah Radikalisme, Ma’ruf Amin Harap Kampus Ajari Moderasi Beragama

Dalam kesempatan yang sama, Suhardi menegaskan jika terorisme dan radikalisme tidak boleh diidentikkan dengan agama Islam. Sebab ajaran Islam sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan perdamaian. Ia juga mendefinisikan radikalisme dalam empat klasifikasi, yaitu intoleransi, anti pancasila dan NKRI, penyebaran paham takfiri, serta menyebabkan disintegrasi bangsa.

Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. IPU memastikan tidak ada bibit radikal di kampus Unsyiah. Para mahasiswa Unsyiah fokus untuk membangun Aceh sekaligus berjuang menuju Indonesia emas di tahun 2045.

“Unsyiah adalah tempat perubahan peradaban di Aceh, sesuai dengan semangat para pendirinya,” ujar Samsul.[]

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru