31.4 C
Jakarta

Mahasiswa Harus Bisa Menjadi Pelopor Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Artikel Trending

AkhbarDaerahMahasiswa Harus Bisa Menjadi Pelopor Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bandung – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, dalam paparannya saat Seminar Bela Negara, di Convention Hall Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Minggu 23 Feberuari, mengatakan, para mahasiswa harus bisa menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.

“Ada 17.504 pulau, 1.300 suku, 726 bahasa daerah, berbagai agama dan kepercayaan, beragam adat dan budaya. Secara demografis maupun geografis, Indonesia sangat kaya dalam keberagamannya,” kata Mahfud.

Dalam diskusi bertema Mahasiswa sebagai Pelopor Persatuan dan Kesatuan Bangsa ini, Mahfud pun menekankan, bila menjaga kemerdekaan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dengan semangat bela negara merupakan jembatan menuju visi Indonesia Emas pada 2045.

“Saya berpesan, bagaimana kita menjaga kemerdekaan ini sebagai langkah kita menjadikannya sebagai jembatan emas untuk menuju cita-cita Indonesia Emas,” ujarnya.

Sehingga, lanjut Mahfud, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul yang berkarakter nasionalis dan adaptif terhadap perkembangan diperlukan untuk dapat menunjang tercapainya visi tersebut.

“Cita-cita bisa tercapai ada dua. Satu, karena kita bekerja keras. Dua, karena kita punya ke-Indonesia-an,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

BACA JUGA  Tokoh Masyarakat Gorontalo Ajak Masyarakat Tetap Damai Pasca Pemilu

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, seminar yang diikuti mahasiswa Institut Teknologi Bandung lintas jurusan dan angkatan ini penting untuk dipahami oleh para peserta yang akan menjadi pemimpin masa depan.

“Sangat strategis sekali apabila hal seperti ini bisa dilakukan di Jawa Barat. Pastinya mahasiswa di sini sekarang dan kedepan akan menjadi agen perubahan sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya.

Tak hanya itu, menurut dia, mahasiswa harus bisa menjadi perekat hampir 50 juta jiwa penduduk Jabar di tengah gempuran paham menyimpang, baik dari dalam maupun dari luar negeri, yang mengancam ideologi negara. Dia menilai, ada tiga isu yang selalu membayang-bayangi keutuhan NKRI, yakni isu korupsi, narkotika, dan radikalisme.

Di kesempatan tersebut, dia memandang, pada era digital sekarang ini, sosialisasi bela negara perlu dilakukan lewat media sosial agar menjangkau banyak pihak. Apalagi, Setiawan menyebut, kurang lebih 86 persen warga Jabar adalah pengguna aktif media sosial.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru