25.3 C
Jakarta

Mahasiswa Harus Berpikir Kritis Hadapi Paham Radikal Terorisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahMahasiswa Harus Berpikir Kritis Hadapi Paham Radikal Terorisme
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jepara – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jepara, dan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) mengadakan kegiatan Kampus Kebangsaan dalam rangka mencegah paham radikal terorisme, di Kampus UNISNU, Jepara, Senin (1/7/2024). Acara mengangkat judul “Pelibatan Anak Muda dalam Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme”.

Kegiatan ini dihadiri 100 orang lebih yang terdiri berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat setempat. Dengan latar belakang keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia, seminar ini bertujuan untuk mengajak peserta untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap isu-isu radikal terorisme, serta memahami dampak negatif yang ditimbulkannya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Direktur Pencegahan BNPT Prof. Irfan Idris menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kata dia, terorisme dapat diatasi dengan pemikiran yang kritis dan dialog konstruktif, sedangkan teroris dapat dilumpuhkan dengan kekuatan senjata. “Namun, tindakan represif saja tidak cukup untuk menyelesaikan akar masalah,” ujarnya.

Dalam beragama, kata Irfan, harus mengedepankan sikap toleran, saling menghormati, dan memahami perbedaan. Ketika agama dijalankan dengan cinta kasih dan pengertian, akan menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai, menjauhkan diri dari ekstremisme dan radikalisme yang merusak. Pendidikan agama yang inklusif dan moderat menjadi kunci dalam membangun perdamaian dan menghilangkan benih-benih terorisme.

BACA JUGA  LSM GMBI Siap Jadi Garda Terdepan Cegah Paham Radikal

Irfan melanjutkan, anak muda adalah sasaran empuk bagi kelompok teroris, karena lebih mudah terpengaruh dan direkrut. “Dengan menanamkan nilai-nilai toleransi, pemuda dapat membangun jembatan komunikasi yang kuat, mengurangi konflik, dan memperkuat solidaritas sosial,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, toleransi juga memungkinkan mereka untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan damai.

Rektor UNISNU Prof. Abdul Jamil menyampaikan, program ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat toleransi dan saling menghargai, meningkatkan nilai persatuan dan nasionalisme yang dipupuk melalui interaksi antar mahasiswa dan dosen dengan masyarakat di perguruan tinggi yang memiliki keberagaman suku, ras dan agama. Kolaborasi BNPT dengan UNISNU menjadi sangat strategis dalam melawan virus tersebut yakni dengan melakukan transformasi nilai kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, penguatan akar budaya bangsa, dan pembangunan kesejahteraan.

Kegiatan yang dimoderatori dosen UNISNU Dwi Erlin Effendi yang sekaligus anggota FKPT Jepara ini berjalan menarik. Beberapa pertanyaan juga dilontarkan sejumlah peserta kepada narasumber. Setelahnya, BNPT mengundang mahasiswa UNISNU untuk mengikuti lomba fotografi dan cipta baca puisi dalam rangka HUT ke-14 BNPT.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru