Harakatuna.com. Kairo – Para Menteri Luar Negeri negara Arab gagal mencapai konsensus tentang rancangan yang diajukan oleh Palestina mengenai proses perdamaian dengan Israel. Rancangan itu dibahas dalam pertemuan virtual Liga Arab.
Wakil Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki mengatakan, pembahasan diawali dengan normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. Di mana, jelas Zaki, masih banyak negara yang belum bisa memahami keputusan UEA tersebut.
“Diskusi tentang kesepakatan Israel-UEA sangat serius, komprehensif dan memakan banyak waktu,” kata Zaki dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (10/9/2020).
Liga Arab Minta Pengkajian Ulang Draf Perdamaian UEA
Menurut Hossam Zaki lalu mengatakan bahwa pihak Palestina telah mempresentasikan rancangan yang mengatur proses perdamaian dengan Israel, tetapi itu membutuhkan beberapa amandemen. “Pihak Palestina menolak menyelesaikan draf dengan item yang tidak lengkap,” ucapnya.
Seorang pejabat Liga Arab yang berbicara dalam kondisi anonim menuturkan bahwa negara-negara Arab menolak beberapa frasa dalam draf yang menyentuh Inisiatif Perdamaian Arab dan draf tersebut akhirnya tidak disahkan.
Inisiatif Perdamaian Arab adalah rencana perdamaian yang diajukan Arab Saudi pada 2002, yang menetapkan bahwa negara-negara Arab hanya dapat menormalisasi hubungan dengan Israel setelah masalah Palestina diselesaikan.