26.7 C
Jakarta
Array

Larangan Mencela Sesembahan Agama Lain

Artikel Trending

Larangan Mencela Sesembahan Agama Lain
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Rentetan sejarah dunia sampai hari ini menghasilkan 3 rumusan agama besar. 3 agama besar ini tentunya bersumber dari tuhan, oleh karenanya 3 agama besar ini sering disebut agama langit. Titik temu dari 3 ajaran ini adalah pada Nabi Ibrahim. Oleh karenanya Ibrabim sering disebut bapak agama langit. Dan 3 agama langit tersebut adalah Yahudi, Kristen dan Islam. Dengan demikian satu sama yang lain harus toleransi dan larangan untuk saling mencela.

Disamping 3 agama besar didunia ini tentunya masih banyak agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan yang muncul didunia ini. Dengan demikian apapun yang terjadi agar perdamaian dan kesejukan tetap terpelihara di dunia ini maka mencela sesembahan diantara agama adalah larangan.

Dalam agama Islam sendiri batas bergaul, toleransi dan berdampingan antar agama telah diatur dalam kitab sucinya yaitu Al-Quran. Surat Al-Kafirun Ayat 6

لكم دينكم ولي دين

Artinya: bagimu agamamu dan bagiku juga agamaku.

Dari ayat 6 surat al-Kafirun ini jelas bahwa  mencela agama satu dengan yang lainnya tidak diperbolehkan. Jika ada yang saling mencela tentunya sagat melanggar surat Al-Kafirun ini yang jelas menyatakan bagimu agamamu dan bagiku agamaku.

Perlu dipahami juga bahwa perbedaan agama yang ada dimuka bumi ini adalah suatu keniscayaan. Oleh karenanya untuk menciptakan suatu keamanan dunia, mau tidak mau antar pemeluk agama ini harus mengedepankan sikap toleransi, hindari saling mencela sesembahan satu sama lainnya. Karena apabila mencela sesembahan ini dibiarkan maka perang antar agama dan antar iman tak terelakkan lagi.

Dalil Larangan Mencela Sesembahan Agama Lain

Allah berfirman dalam Al-Quran, Surat Al-An’am Ayat 108 yang artinya:

”Dan janganlah kamu memaki sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah. karena mereka nanti akan mencela Allah dengan melampui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah kami jadikan setiap umat mengganggap baik pekerjaan mereka. Kemudia kepada tuhan merekalah, mereka akan kembali, lalu dia memberitahukan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”.

Dalam Tafsir Ibnu katsir, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah melarang Rasulullah dan seluruh umat Islam untuk memaki sesembahan orang-orang musyrik. Karena dari mencela dan caci maki itu akan berpotensi menimbulkan dampak negatif yang lebih besar, yakni serangan celaan dan caci makian dari orang-orang diluar Islam.

Dengan demikian Islam sangat melarang umatnya untuk mencela sesembahan agama lain. Hal ini karena yang dihasilkan dari celaan tiada lain kecuali keburukan dan perpecahan. Jelas ini sangat bertentangan dengan tujuan Islam itu sendiri yang merupakan rahmat bagi sekalian alam.

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru