Harakatuna.com. Kuwait City – Emir Kuwait yang baru dilantik, Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah, menegaskan kembali dukungan negaranya pada rakyat Palestina dan perjuangannya membebaskan tanah yang diduduki Israel.
Pernyataan itu muncul saat bertemu Perdana Menteri (PM) Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh yang mengunjungi Kuwait untuk mengungkapkan duka cita atas meninggalnya mendiang Emir Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah.
Sheikh Nawaf menyatakan dia akan mengikuti jejak kaki pendahulunya dan memberikan dukungan penuh pada Palestina dan rakyatnya.
Press TV juga melaporkan bahwa Sheikh Nawaf berbicara pada Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan menekankan bahwa Kuwait tidak akan mengubah kebijakan terhadap Palestina dan akan tetap berkomitmen pada mereka.
Emir Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah meninggal dunia pada usia 91 tahun pekan lalu di rumah sakit di Amerika Serikat (AS) saat perawatan medis.
Saat ini Palestina mendapat tekanan dengan adanya kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab, Bahrain dan Israel. Kesepakatan itu oleh Palestina dianggap sebagai pengkhianatan besar.
Dukungan Kuwait untuk Ibukota Palestina
Perdana Menteri Kuwait, Sabah Khaled Al-Hamad Al Sabah mendesak Israel untuk mengakhiri pendudukan Palestina. Tak hanya itu, ia juga menyatakan dukungan pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.
Al-Sabah menegaskan kembali posisi negaranya yang berprinsip dan tegas dalam mendukung pilihan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak yang sah. “Perjuangan Palestina masih menempati posisi historis dan penting di dunia Arab dan Islam,” kata Al-Sabah.
Al-Sabah menekankan pentingnya melanjutkan kembali upaya perundingan untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif sesuai dengan Prakarsa Perdamaian Arab.
Tak lupa, ia juga menegaskan posisi negaranya mengenai konflik di Yaman. Dia menegaskan, solusi politik adalah satu-satunya solusi untuk krisis yang sedang berlangsung di Yaman.