30 C
Jakarta

Konflik AS-Iran Terus Berlanjut di Tengah Himpitan Virus Corona

Artikel Trending

AkhbarInternasionalKonflik AS-Iran Terus Berlanjut di Tengah Himpitan Virus Corona
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Washington – Konflik Iran dengan Amerika Serikat (AS), As-Iran terus berlanjut hingga kini. Kondisi AS yang berada dalam himpitan virus corona tak menjadi halangan untuk menghentikan segala bentuk tekanan ekonomi pada Iran.

Dalam surat yang disampaikannya apda Iran pekan ini, AS mengatakan, penyebaran virus corona tidak akan mengurangi sanksi atas Iran. AS-Iran terus saling berkecamuk mengambil pengaruh dan keuntungan demi martabat mereka di mata dunia.

Iran menjadi negara Timur Tengah yang paling parah terdampak virus corona. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan satu orang meninggal dunia setiap 10 menit, dan 50 orang terinfeksi setiap satu jam, sehingga menjadikan total kematian 1.284 dengan 18 ribu lebih orang terinfeksi.

AS pun memberlakukan sanksi baru ke Iran pekan ini tak peduli seberapa parah penyebaran corona di sana. AS melalukan ini sebagai kampanye “tekanan maksimum” untuk mengekang kegiatan nuklir, rudal, dan regional Iran.

Pemerintahan Trump memasukkan daftar hitam lima perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab, tiga di Cina daratan, tiga di Hong Kong dan satu di Afrika Selatan untuk perdagangan di petrokimia Iran. “Tekanan Washington yang meningkat terhadap Iran adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujar seorang pejabat Iran kepada Reuters. “Seluruh dunia harus saling membantu untuk mengatasi penyakit ini,” ujarnya menambahkan.

BACA JUGA  Tewaskan 40 Orang, ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Moskow

AS-Iran Saling Black List Perusahan Negara Rivalnya

Beberapa analis memberikan saran kepada pemerintahan Trump bahwa AS harus berbuat lebih banyak untuk mempercepat aliran barang-barang kemanusiaan ke Iran, meskipun mereka melihat sedikit peluang yang menunjukkan bahwa itu akan segera terjadi.

“Kebijakan kami tentang tekanan maksimum pada rezim terus berlanjut. Sanksi AS tidak mencegah bantuan sampai ke Iran,” ujar Perwakilan Khusus AS untuk Urusan Iran, Brian Hook.

Pada Senin, China meminta AS memberikan bantuan sanksi Iran untuk alasan kemanusiaan. Tetapi, para pejabat AS, diplomat asing dan analis tidak melihat tanda-tanda ini. “Sementara Iran merupakan pusat penyebaran virus ini dan menghadapi bencana ekonomi, tidak akan ada pengurangan sanksi,” kata Elizabeth Rosenberg dari Center for the New American Security, lembaga think tank.

Hook mengatakan, Washington mengirim surat diplomatik ke Teheran yang menawarkan bantuan menyoal wabah corona, namun dengan cepat ditolak Iran. Dia juga menyalahkan kepemimpinan Iran atas dampak virus corona.

“Iran menghabiskan miliaran untuk terorisme dan perang asing dan bahwa jika menghabiskan sepersepuluh dari ini pada sistem perawatan kesehatan yang lebih baik, rakyat Iran akan jauh lebih baik,” kata Hook.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru